KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM -Kekeringan yang dialami warga dibeberapa desa akibat musim kemarau, menjadi fokus utama BPBD Kabupaten Kuningan. Lembaga yang dipimpin Indra Bayu Permana tersebut intens menyambangi desa-desa yang didera kesulitan air bersih.
Tercatat sudah hampir tiga bulan ini petugas BPBD hilir mudik mengemudikan truk tangki berisi air bersih untuk didistribusikan ke warga.
BACA JUGA:Bidik Kemenangan di Pileg dan Pilpres 2024, Partai Golkar Kuningan Siapkan Ribuan Saksi Terlatih
Dari awal hanya 8 desa yang rutin dikirim air bersih, kini jumlahnya bertambah menjadi 15 desa yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Kendati anggaran dari APBD Kuningan nyaris tidak ada, namun bukan penghalang bagi BPBD membantu warga memperoleh air bersih.
Menggandeng BUMN, BUMD, lembaga sosial, perusahaan, dan donatur, distribusi air baku tetap berjalan.
Kepala pelaksana (Kalaks) BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana alias Ibe mengatakan, dalam 3 bulan terakhir, permohonan kiriman air menggunakan tangki terus bertambah.
BACA JUGA:Geram Ulah Pelakor, Damkar Kuningan Terjunkan Si Kekar, Khadafi: Pelakor Harus Segera Ditangkap
Dalam catatan BPBD, terdapat puluhan desa yang mengalami kekeringan hingga Senin 23 Oktober 2023.
"Kami terus mendistribusikan air bersih kepada warga. Pemberi bantuan terdiri dari Pemkab Kuningan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), BUMN, BUMD, Instansi dan lembaga, serta pihak swasta. Sudah 2 juta liter air yang kami kirim ke desa-desa terdampak kemarau," papar Ibe, Selasa 24 Oktober 2023.
Menurut Ibe, distribusi air bersih dimulai bulan September. Pada tahap pertama ini, bantuan air bersih dari BPBD difokuskan di 7 desa.
Kemudian disusul tahap II sebanyak 8 desa, dan tahap ketiga kepada 12 desa.
BACA JUGA:Rumahnya Habis Terbakar, Timu, Warga Cimahi Kuningan Ini Butuh Bantuan Material Bangunan
"Menjelang akhir Oktober, ada penambahan desa yang mengajukan permohonan bantuan air bersih. Terbaru, distribusi air bersih tahap empat dijadwalkan menjangkau 17 desa. Dimulai hari Senin 23 Oktober sampai 1 November 2023 mendatang," jelas Ibe.
Untuk pengiriman, lanjut mantan Camat Subang tersebut, direncanakan setiap hari sejumlah 15 ribu liter.