Menurutnya, bandara ini memang tidak bisa berdiri sendiri. Tapi regional melayani Bandung Raya, Sumedang, Cirebon, Indramayu, Brebes, Tegal, Tasik dan Garut. Sehingga captive area dan jumlah penumpang bisa berbanding lurus.
Rencananya ke depan, pengoptimalan Bandara Kertajati juga akan dilakukan dengan pengalihan sebagian penerbangan umrah. Apalagi pasar dari Provinsi Jawa Barat untuk ke Tanah Suci sangat besar.
"Di Jawa Barat 30 - 40 persen jemaah umrah, bandara ini menjadi alternatif. Kita sudah memindahkan haji ke Kertajati dan ke depan akan ditambah," ungkapnya.
Karena itu, Menhub mendorong semua pihak berkolaborasi untuk menjalankan program pemindahan penerbanhan ini dengan baik.
"Bandara ini 200 kilometer dari Jakarta. Kalau dihitung captive area mulai dari Karawang, Bandung, Sumedang, Tasik, Brebes, Tegal, Indramayu dan Cirebon," ujarnya.
Dengan didukung captive market bisa 20 juta lebih. Pasar yang besar ini, pasti akan membuat bangkitan lalu lintas orang mau pergi dari dan ke Kertajati.
"Kita baru mulai, turis Malaysia banyak datang. Berikutnya haji dan umrah," tandas Menhub Budi Karya.
Seperti diketahui, Bandara Kertajati mulai beroperasi secara penuh pada 29 Oktober 2023 nanti. Bandara ini melayani penerbangan domestik sebanyak 7 rute dan 1 penerbangan internasional.
BACA JUGA:Booth di Bandara Kertajati, Pemkab Kuningan Bakal Manfaatkan untuk Promosi Wisata dan Produk UMKM
Sebanyak 5 maskapai dari dalam negeri maupun internasional akan beroperasi di Bandara Kertajati Majalengka.
Apakah cara Menhub Budi Karya Sumadi meramaikan Bandara Kertajati akan berhasil usai pemindahan penerbangan ini?