Sebanyak 7 rute penerbangan domestik yang sebelumnya beroperasi di Bandung, kini dilayani di Bandara Kertajati.
Maskapai yang saat ini beroperasi adalah Citilink, Super Air Jet dan AirAsia untuk penerbangan domestik.
Sedangkan untuk internasional dioperasikan 2 maskapai yakni Malaysia Airlines dan AirAsia Malaysia dengan frekuensi penerbangan seminggu 4 kali.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yakin bahwa BIJB Kertajati bakal berkembang dengan baik.
BACA JUGA:Rekomendasi Wisata Keluarga di Ciwidey Bandung, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Apalagi memiliki potensi 20 juta penumpang per tahun. Sebab itu, tidak heran kalau sudah ada 3 calon investor yang berminat menanamkan equity-nya di PT BIJB Perseroda.
Menurutnya, bandara ini memang tidak bisa berdiri sendiri. Tapi regional melayani Bandung Raya, Sumedang, Cirebon, Indramayu, Brebes, Tegal, Tasik dan Garut. Sehingga captive area dan jumlah penumpang bisa berbanding lurus.
Rencananya ke depan, pengoptimalan Bandara Kertajati juga akan dilakukan dengan pengalihan sebagian penerbangan umrah. Apalagi pasar dari Provinsi Jawa Barat untuk ke Tanah Suci sangat besar.
"Di Jawa Barat 30 - 40 persen jemaah umrah, bandara ini menjadi alternatif. Kita sudah memindahkan haji ke Kertajati dan ke depan akan ditambah," ungkapnya.
Karena itu, Menhub mendorong semua pihak berkolaborasi untuk menjalankan program pemindahan penerbanhan ini dengan baik.
"Bandara ini 200 kilometer dari Jakarta. Kalau dihitung captive area mulai dari Karawang, Bandung, Sumedang, Tasik, Brebes, Tegal, Indramayu dan Cirebon," ujarnya.
Dengan didukung captive market bisa 20 juta lebih. Pasar yang besar ini, pasti akan membuat bangkitan lalu lintas orang mau pergi dari dan ke Kertajati.
"Kita baru mulai, turis Malaysia banyak datang. Berikutnya haji dan umrah," tandas Menhub Budi Karya.