Ini adalah penyakit yang mengacu pada alergi terhadap protein dan antigen tertentu yang ada pada air liur kutu yang menggigit hewan peliharaan.
BACA JUGA:Penyakit Scabies Pada Kucing: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kucing normal hanya mengalami iritasi kulit ringan sebagai respons terhadap gigitan kutu. Namun, pada kucing yang mengalami alergi air liur kutu, reaksinya bisa sangat berbeda. Reaksi ini merupakan respons alergi terhadap protein yang ada dalam air liur kutu.
Hewan peliharaan dengan gangguan kesehatann ini akan mengalami rasa gatal yang hebat dan akan menggaruk, menggigiti, atau menjilat area yang terinfeksi tanpa henti.
Kondisi ini akan menimbulkan kerontokan bulu dan luka terbuka pada kulit yang memungkinkan terjadinya penyebab infeksi sekunder.
3. Scabies
Penyakit ini sangat sering terjadi pada anabul. Terkadang, penyakit ini dikenal juga sebagai sebutan scabies, ini terjadi karena tungau dengan bentuk tubuh oval, memiliki warna yang terang, tetapi bersifat mikroskopis.
BACA JUGA:Penyakit Kulit yang Umum Terjadi Pada Kucing
Notredes cats juga disebut dengan feline scabies, karena penyakit ini mirip dengan scabies yang terjadi pada anjing. Tungau ini akan bersembunyi di lapisan luuar kulit, membentuk terowongan dan memakan sel hidup serta cairan jaringan kulit.
Akibatnya, akan terbentuk kerak atau krusta pada bagian kulit yang terinfeksi, umumnya mulai dari wajah dan telinga, lalu menyebar ke seluruh tubuh, dan bersifat sangat menular.
Ketika manusia bersentuhan dengan kucing yang terserang scabies, tungau bisa mengakibatkan munculnya ruam berupa benjola kemerahan yang mirip dengan gigitan nyamuk.
Sebagian scabies yang menyerang manusia bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi bisa saja akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman pada manusia.
BACA JUGA:Waspada! Berikut Ini Penyakit Kucing yang Bisa Menular Pada Manusia
Nah demikian penyakit dan virus kucing yang bisa menular pada kulit manusia yang informasinya diulas dari berbagai sumber terpercaya. (divanni)