Jakarta, RADARCIREBON.COM - Pundit sepakbola ternama, Justinus Lhaksana atau yang akrab disapa Coach Justin secara terbuka mengkritik formasi bertahan dari Coach Shin Tae-yong saat Timnas Indonesia keok melawan Irak.
Dengan permainan bertahan dari Timnas Indonesia, Justinus Lhaksana menyebut Irak malah leluasa hingga berhasil mencetak 5 gol.
Namun tidak hanya formasi, Coach Justin juga melihat para pemain Timnas Indonesia sedang di bawah peforma. Hanya Shayne Pattynama yang menurutnya bermain bagus.
Tapi, 1 atau 2 pemain saja hang bermain bagus tentu tidak bisa menolong tim secara keseluruhan. Padahal Irak juga tidak bermain bagus, hanya mereka memiliki akurasi passing lebih baik. Sehingga dapat mengoptinalkan peluang.
Karena itu, ketimbang bermain bertahan dengan formasi 5-3-2 yang dipakai Shin Tae-yong, Coach Justin justru menyarankan Timnas Indonesia melihat permainan Chelsea.
2 bulan lalu, permainan Chelsea memang amburadul. Tapi pada 2 pertandingan terakhir Chelsea tampil trengginas dengan formasi yang tidak bertahan tetapi menerapkan high press.
Menurutnya taktik semacam ini layak ditiru dan dipelajari Timnas Indonesia, tetapi dengan catatan para pemain memiliki kemampuan high press yang bagus.
Menurutnya, taktik bertahan yang diterapkan oleh Shin Tae-yong justru menjadi blunder. Padahal sebenarnya Irak juga tidak bermain bagus.
Baginya, kritik untuk permainan Timnas Indonesia tersebut dipandang perlu agar dapat menjadi pelajaran ke depan. "Kritis tanpa nyinyir," sebut Coach Justin mengawali rentetan analisanya.
Diungkapkan eks pelatih Timnas Futsal Indonesia itu, taktik yang diterapkan oleh Shin Tae-yong membuat permainan Timnas Indonesia menjadi tidak berkembang.
Pada pertandingan itu, Timnas Indonesia memainkan formasi 5-3-2. Dengan format ini, tentu lini tengah memiliki kinerja yang sangat berat.
Belum lagi 2 bek sayap yang harus naik turun dan hal tersebut mau tidak mau sangat menguras stamina.