Yang disayangkan, hingga sekarang belum ada kajian yang menyeluruh dan mendalam tentang potensi di kawasan hutan ini. Baik itu kajian mengenai kekayaan ragam hayatinya maupun kapasitas sumber-sumber air di wilayah ini.
Jika tidak ada penanganan yang serius, aktifitas masyarakat sekitar akan menjadi persoalan serius kawasan ini di masa yang akan datang. Karena perlahan-lahan telah mengancam kelestarian kawasan seperti penebangan liar pohon jati.
Gunung Tilu merupakan kelompok pegunungan yang setidaknya mempunyai tiga puncak. Yang tertinggi puncak Sukmana 1154 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Satunya lagi bernama Puncak puncak Gunung Tilu. Dengan ketinggian 1076 mdpl. Yang terakhir dan tertinggi nomor dua adalah puncak yang tidak diketahui namanya. Dengan ketinggian 1112 mdpl.
BACA JUGA:Manfaat Tanaman Janda Bolong Bagi Kesehatan, Rekomendasi Untuk Dibudidaya
Masyarakat cukup beralasan menyebut kawasan tersebut dengan nama Gunung Tilu, yang berarti tiga Gunung. Hal ini karena dari setiap sudut, kawasan tersebut selalu memperlihatkan tiga gundukan gunung.
Sebenarnya bukan hanya 3 hulu sungai besar saja yang di kawasan ini. Namun gunung ini juga menjadi banyak hulu sungai kecil.
Namun sungai-sungai itu membentuk 2 sungai besar di Desa Jabranti dan Desa Cimara. Yakni Sungai Citaal dan Cijangkelok.
Memang secara administratif, Gunung Tilu termasuk ke dalam wilayah Desa Jabranti, Kecamatan Karang Kancana dan Desa Cimara, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan.
BACA JUGA:Rawat dengan Cara Ini Supaya Janda Bolong Tumbuh Subur!
Di bagian timur, kawasan ini langsung berbatasan dengan Desa Capar Kecamatan Salem Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Sepanjang perbatasan, tampak barisan gunung berdiri tegak, seolah menjadi dinding pemisah ke-2 provinsi.
Segi topografi dinding di sebelah barat di wilayah Jawa Barat memperlihatkan kelerengan yang curam. Namun berbeda di bagian timur wilayah Jawa Tengah, tampak lereng yang relatif landai. inilah Gunung Tilu. (*)