RADARKUNINGAN.COM - Meskipun kucing adalah hewan peliharaan yang menggemaskan dan banyak orang yang melihara, namun ada faktor risiko kesehatan.
Misalnya, ketika bulu kucing rontok, lantas menempel di pakaian, dan bahkan secara tidak sadar masuk ke dalam tubuh.
Kondisi ini bisa menjadi faktor risiko yang turut mempengaruhi kesehatan bagi manusia atau pemilik hewan peliharaan.
Sejak lama bulu kucing dan virus yang dibawa dikaitkan dengan keguguran atau gangguan kehamilan serta kesuburan pada wanita.
BACA JUGA:Ada 2 Versi, Nama Kuda Perang yang Jadi Ikon Kabupaten Kuningan, Si Windu atau Winduhaji?
Oleh karena itu, bagi Anda yang memiliki hewan peliharaan kucing jenis apapun, wajib memperhatikan aspek kesehatan.
Sebab, menjaga kesehatan hewan peliharaan juga berpengaruh besar kepada lingkungan juga manusia.
Diolah dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa bahaya bulu kucing bagi wanita antara lain:
1. Alergi
Bulu kucing dapat menjadi alergen atau pemicu alergi, terutama bagi wanita yang memiliki riwayat alergi atau asma.
BACA JUGA:Ganjar Pranowo Sebut Nilai Kemenhan di Bawah Prabowo Hanya 5, Anies: 11 dari 100
Bagi orang yang sangat sensitif, bulu kucing bisa menyebabkan bersin, gejala pilek, hingga mata gatal akibat rhinitis alergi, bersin, ruam, dll.
2. Toksoplasmosis
Bulu kucing dapat membawa parasit Toxoplasma gondii yang menyebabkan toksoplasmosis. Infeksi toksoplasma pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya cacat lahir pada janin.
Saat kucing menjilati bulunya, kemungkinan parasit ini bisa tertinggal pada bulu kucing yang kemudian dapat berpindah pada manusia ketika membelainya.