“Di tahun ini fokus pada uji coba. Salah satunya di Bali, lebih terkontrol dan varian tidak terlalu banyak. Setelah itu, baru uji coba di tempat yang lebih kompleks seperti di JORR. Dalam 3 atau 4 tahun ke depan baru bisa ditetapkan di Indonesia,” katanya.
Ditegaskan Sony, MLFF bukan sekadar menerapkan teknologi, tetapi ada prosesnya. Tetapi keunggulannya, bisa memiliki data base.
“Tarif bisa dikontrol dengan dinamic pricing. Penyesuaian tarif akan lebih fleksibel dengan adanya data base tersebut,” bebernya. (*)