Desa Lengkong dikenal juga dengan desa yang banyak tokoh penyebar agama Islam. Di antaranya Syech Muhibat, Syech Panembahan Dako, Syech Pakih Tolab dan Syech Abdul Karim. Juga, KH Hasan Maolani atau Eyang Hasan Maolani atau Eyang Menado.
Selain beberapa makam para karuhun, di desa ini juga ada peninggalan Hasan Maolani. Dia antaranya rumah tokoh yang meninggal di pengasongan tersebut. Rumah itu hingga koni masih terawat.
Lengkong menurut sejarah diambil dari kata Lengkung. Posisi desa ini berada di lengkungan Bojong Lengkong.
Lengkungan ini tepatny di Sungai Cisanggarung yang bentuknya melengkung. Lokasinya berbatasan dengan Desa Tembong. Desa yang dimekarkan dari Desa Lengkong pada Tahun 1983.
Jika dilihat dari peta desa, memang ada garis yang menggambarkan lengkungan di Sungai Cisanggarung. Karena itu disebut Desa Lengkong.
Seperti yang telah dijelaskan, Desa Legkong dikenal dengan tokoh penyebar Islam di wilayah keadipatian Kuningan. Salah satunya, KH Hasan Maolani.
Rumah panggung Eyang Hasan Maolani masih berdiri kokoh di Blok Sembung Rugul atau Blok Wage, Desa Lengkong.
Rumah bersejarah ini menyimpan benda-benda pusaka Eyang Manado. Antara lain golok, tongkat, terompah, rambut dan baju Hasan Maolani semasa kecil. (*)