RADARKUNINGAN.COM – Wajah Gajah Mada asli sampai dengan sekarang masih menjadi kontroversi, termasuk dikalangan pegiat sejarah.
Arkeolog Universitas Indonesia, Dr Ali Akbar juga kembali mengangkat hal ini. Dia mengulas tampilan wajah Patih Gajah Mada berdasarkan gambaran dari Artificial Intelligence (AI).
Namun, didasarkan pada referensi ciri-ciri yang sebelumnya juga diteliti oleh Arkeolog Universitas Indonesia, Prof Dr Agus Aris Munandar.
Kontroversi terkait wajah Mahapatih Gajah Mada yang merupakan sosok penting di Kerajaan Majapahit memang masih terjadi.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Mie Ayam Enak di Bogor, Salah Satunya Favorit Walikota
Pasalnya, dalam naskah kuno tidak ada yang memberikan gambaran mengenai ciri fisik dari Mahapatih Kerajaan Majapahit tersebut.
Lalu, dari mana penggambaran Mahapatih Gajah Mada yang ada di buku pelajaran sejarah atau ilustrasi digital?
Dr Ali Akbar menjelaskan, wajah Gajah Mada yang dikenal sekarang, merupakan hasil penggambaran atas inisiatif Muhammad Yamin.
Sosok pahlawan nasional, budayawan dan salah satu konseptor Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu, bahkan menggunakan ilustrasi wajah Gajah Mada di cover buku yang diterbitkan tahun 1945.
BACA JUGA:Cipari, Perkampungan Purba di Kaki Gunung Ciremai, Salah Satu Cirinya Ditemukan Peti Kubur Batu
Buku yang diterbitkan oleh penerbit Balai Pustaka, menggunakan judul: Gajah Mada, Pahlawan Persatuan Nusantara.
Wajah Gajah Mada versi Muhammad Yamin tersebut, berawal dari kunjugannya ke Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Trowulan adalah bekas ibu kota Kerajaan Majapahit yang sampai sekarang masih banyak bermunculan temuan baru.
Di tempat itu, Muhammad Yamin mendapatkan pecahan terakota berbentuk wajah seorang pria dengan tampilan gempal.