4 Fakta Ratu Nilakendra, Penerus Prabu Siliwangi yang Menganut Aliran Sesat, Gagal Mempertahankan Pajajaran

Jumat 02-02-2024,05:50 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

RADARKUNINGAN.COM - Ada banyak fakta sejarah yang menarik terkait Ratu Nilakendra yang merupakan generasi kelima Prabu Siliwangi, karena menjadi titik klimaks merosotnya Kerajaan Pajajaran.

Berdasarkan sumber sejarah, Ratu Nilakendra adalah raja terakhir di Kerajaan Sunda yang bertakhta di Pakuan Pajajaran (sekarang Bogor).

Sebab setelah itu, Kerajaan Pajajaran benar-benar luluh lantak karena serangan Kesultanan Banten yang dipimpin Maulana Hasanuddin putra Sunan Gunung Jati.

Adapun deretan raja yang bertakhta di Pakuan Pajajaran adalah Sri Baduga Maharaja (1482 – 1521), Prabu Surawisesa (1521 – 1535).

BACA JUGA:DRAMATIS! Manchester United Kalahkan Klub-nya Justin Hubner, Saling Susul Gol

Lantas kepemimpinannya diteruskan oleh Ratu Dewata (1535 – 1543). Namun dalam kepemimpinannya, Ratu Dewata dikenal sangat alim dan taat pada agama. Sehingga tidak banyak memperhatikan aspek militer.

Kepemimpinannya sangat kontras dengan para pendahulunya yang membuat militer Pajajaran sangat disegani yakni Sri Baduga Maharaja dan Prabu Surawisesa.

Berikutnya takhta diteruskan Ratu Sakti (1543 – 1551). Di era ini, bisa dibilang Kerajaan Pajajaran mulai mengalami kemerosotan. Bahkan banyak perbuatan menyimpang yang dilakukan Ratu Sakti.

Bahkan di saat rakyat sedang susah, Ratu Sakti malah hidup foya-foya dan mabuk-mabukan. Kekuasannya memang hanya 8 tahun, namun cukup membawa banyak kerusakan.

BACA JUGA:9 Langkah Membuat Turus untuk Tanaman Janda Bolong, Cara Agar Tidak Merambat

Sehingga takhta kemudian dikudeta oleh Ratu Nilakendra (1551-1567). Lagi-lagi, meski hanya berkuasa selama 15 tahun, kondisi Kerajaan Pajajaran juga bertambah carut marut.

Berikut adalah 4 fakta terkait Ratu Nilakendra dan kemerosotan Kerajaan Sunda. 

1. Percaya klenik

Mengutip Buku Hitam Putih Pajajaran, sosok Ratu Nilakendra adalah raja yang sangat percaya dengan klenik. 

Menurut Carita Parahyangan, Ratu Nilakendra lebih percaya dengan jimat ketimbang kekuatan militer. Oleh karena itu, ketika Kerajaan Sunda hendak diserang oleh Kesultanan Banten, dia malah sibuk memasang jimat pelindung.

Kategori :