RADARKUNINGAN.COM - Harga Dolar Australia (AUD) mengalami pelemahan meskipun data Keyakinan Konsumen Australia membaik pada hari Selasa, sementara Dolar AS (USD) tetap stabil.
Indeks Sentimen Konsumen Westpac-Melbourne Institute melonjak 6,2% menjadi 86 di bulan Februari dari 81 di bulan Januari, mencapai angka tertinggi dalam 20 bulan terakhir. Namun, indeks tetap berada di bawah angka netral diangka 100 sejak Februari 2022.
Dolar Australia menghadapi tekanan turun karena inflasi Australia yang moderat, yang mengarah pada sentimen pasar bahwa Reserve Bank of Australia (RBA) telah menyelesaikan siklus pengetatan moneternya.
Kondisi ini mempengaruhi pasangan AUD/USD, dengan penurunan yang semakin membatasi kinerja AUD.
BACA JUGA:Harga Emas XAU/USD Hari Ini Melanjutkan Penurunan Hingga Mendekati $2.020 Jelang Inflasi AS
BACA JUGA:Jelang Ramadhan, Saatnya Beli Mobil! Daftar Mobil Bekas yang Cocok Digunakan untuk Pergi Mudik
Indeks Dolar AS (DXY) bertahan stabil setelah kenaikan baru-baru ini, dengan penurunan imbal hasil obligasi AS yang membatasi kekuatan USD.
Para pedagang berhati-hati menjelang rilis data inflasi AS yang dijadwalkan pada hari Selasa, yang dapat mempengaruhi ekspektasi mengenai suku bunga.
Beberapa intisari yang menjadi acuan dalam pergerakan pasar harian Dolar Australia yang turun di tengah pergerakan harga Dolar AS yang stabil:
- Keyakinan Bisnis National Australia Bank meningkat ke angka 1 di bulan Januari dari sebelumnya di angka 0.
- Kondisi Bisnis National Australia Bank turun ke angka 6 di bulan Januari dari sebelumnya 8.
- Kepala Analisis Ekonomi RBA, Marion Kohler, menekankan ketidakpastian mengenai proyeksi inflasi saat ini untuk ekonomi Australia, dengan antisipasi bahwa pertumbuhan harga pada akhirnya akan kembali ke level yang lebih moderat pada tahun 2025. Commonwealth Bank of Australia (CBA) memperkirakan penurunan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada tahun 2024, dengan pemotongan awal diantisipasi pada bulan September.
- IHK utama Tiongkok turun 0,8%, melebihi penurunan yang diantisipasi sebesar 0,5% dan penurunan sebelumnya sebesar 0,3%.
- Presiden Bank Federal Reserve (The Fed) Dallas, Lorie Logan, mengatakan pada hari Jumat bahwa saat ini tidak ada kebutuhan mendesak untuk menurunkan suku bunga, mengakui "kemajuan yang luar biasa" dalam menekan inflasi namun menekankan perlunya bukti tambahan untuk memastikan keberlanjutan kemajuan ini.
- Laporan Anggaran Bulanan AS dirilis dengan angka $22 miliar di bulan Januari, dibandingkan dengan angka yang diharapkan yaitu $21 miliar dan $129 miliar sebelumnya.
- Imbal hasil Treasury AS bertenor 3-Bulan dan 6-Bulan dilelang pada tingkat 5,23% dan 5,065%.
BACA JUGA:Nikmati Secangkir Kopi di Kuningan Dengan Mengunjungi Rekomendasi Kafe Berikut Ini!
BACA JUGA:LENGKAP! Bingung Cara Nyoblos? Simak Tata Cara Pencoblosan Pemilu 2024 Berikut Ini!
Semua faktor ini berkontribusi terhadap dinamika pasar mata uang global, yang terus dipantau oleh para pelaku pasar untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.