"Jadi, kejadian itu baru diketahui saat teman-teman di PPK dan PPS akan melaksanakan rekapitulasi," katanya.
Adapun proses rekapitulasi dilakukan secara berjenjang. Di tingkat PPK, saat rekap dilakukan diawali dengan TPS 01.
Petugas kemudian menghitung perolehan suara dari calon presiden, DPD, anggota DPR kota/kabupaten, DPR RI dan DPRD provinsi.
Rekap awalnya lancar-lancar saja. Yakni ketika rekapitulasi di TPS 01 sampai dengan 03. Barulah terjadi kehebohan ketika melakukan rekap di TPS 04.
"Informasi yang saya dapat dari PPK dan PPS, hasil C1 tidak ada. Itu baru diketahui pas akan rekap," tuturnya.
Dijelaskan dia, Formulir C1 yang hilang tersebut berjumlah 20 lembar. Mulai dari hasil Pemilu 2024 sampai dengan perolehan suara parpol dan administrasi lainnya.
Usai mendapatkan laporan tersebut, KPU dan pihak terkait kemudian mendatangi tempat penyimpanan kotak suara di Grand Baraya Wedding Convention Hall and Sport.
Maksudnya adalah untuk memeriksa kotak suara dan cross check atas kejadian tersebut. Kemudian barangkali hasil C1 yang hilang terselip di dokumen lainnya.
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Kenapa Kucing Peliharaan Takut Tikus dan Ada yang Tidak Mau Berburu Tikus
Namun dari pengakuan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 04, formulir tersebut sudah diserahkan.
Sehingga, kuat dugaan formulir tersebut baru hilang saat akan dilaksanakan rekapitulasi di tingkat PPK atau kecamatan.
Karenanya peristiwa Formulir C1 TPS 04 Desa Ciporang, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, hingga kini masih menjadi misteri.