"Ini menjadi pembahasan penting dengan Garuda Indonesia, Angkasa Pura, Air Nav dan pimpinan Bandara Kertajati," kata Hero -sapaan akrabnya- saat kunjungan ke BIJB Kertajati.
Menurut dia, kunjungan penumpang di Bandara Kertajati baru sekitar 1.500 orang per hari. Karenanya, perlu dicarikan solusi lebih lanjut.
BACA JUGA:Bermain Buruk, Manchester United Tumbang oleh Fulham di Kandang Sendiri, Erik Ten Hag Blunder
Masalah lainnya, kata dia, biaya avtur di Bandara Kertajati ternyata lebih mahal dari di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Tentu saja ini menjadi faktor penting yang harus ditangani. Mengingat avtur merupakan bahan bakar pesawat dan berpengaruh pada harga tiket.
"Saya kira ini harus jadi pertimbangan, Pertamina harus memberikan harga yang sama. Karena ini akan berpengaruh pada harga tiket," tandas Hero.
Politisi Partai Demokrat ini menegaskan, masalah Bandara Kertajati yang kian sepi penupang dan jadwal penerbangan, perlu segera dicarikan solusinya.