RADARKUNINGAN.COM - Luas tutupan hutan di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) 80 persen dan meningkat dari tahun 2015 yang hanya 76 persen.
Hal tersebut bredasarkan Analisa Citra Landsat Tahun 2021 mengenai luas tutupan kawasan hutan Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan dan Majalengka.
Meski demikian, terdapat perbedaan data karena pada Jurnal UGM disebutkan luas tutupan hutan mencapai 46,63 persen.
Sedangkan untuk skenario pengembangan, diharapkan mencapai 68,84 persen. Kondisi ini, tidak lepas dari pemanfaatan dan pengusahaan wisata alam untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang ada di TNGC.
BACA JUGA:Cocok! 7 Tanaman Hias Cantik Menambah Keindahan di dalam Rumah
Kendati demikian, pengusahaan wisata alam tersebut harus memperhatikan daya dukung fisik kawasan.
Misalnya melakukan pembatasan jumlah pengunjung, waktu kunjungan dan meningkatkan kualitas dari objek wisata.
Luas tutupan hutan di Gunung Ciremai tersebut termuat dalam jurnal: Permodelan Sistem Pengusahaan Wisata Alam di Taman Nasional Gunung Ciremai, Jawa Barat.
Penulisnya adalah Ai Yunarsih, Djoko Marsono, Satyawan Pudyatmoko dan Ronggo Sadono dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
BACA JUGA:Cobain! 6 Kegiatan Menyenangkan di Desa Wisata Cibuntu Kuningan, Ada Air Terjun
TNGC merupakan kawasan konservasi yang berada di Provinsi Jawa Barat untuk melindungi kekayaan dan keanekaragaman hayati di Gunung Ciremai.
Apalagi, TNGC merupakan hulu dari Daerah Aliran Sungai (CAS) Sungai Cimanuk dan Cisanggarung.
Kemudian menjadi sumber mata air yang berada di wilayah TNGC. Sumber air bersih ini, dimanfaatkan untuk masyarakat termasuk badan usaha.
Berdasarkan data TNGC, sumber mata air di kawasan ini mencapai 106 titik yang tersebar di berbagai wilayah.
BACA JUGA:6 Tempat Kuliner Malam Hari di Kuningan yang Harus Dikunjungi, View Keren!