Pada tahun 1970-1990-an bisa dibilang menjadi era kejayaan dari bioskop di Kabupaten Majalengka.
BACA JUGA:Kesaksian Karyawan Bioskop Milik Kakek Erick Thohir di Majalengka, Dulu Berawal dari Misbar
Pada waktu itu, awalnya hadir tontonan rakyat berupa layar tancap dan misbar atau gerimis bubar.
Diantara banyaknya penyedia tontonan misbar itu, salah satunya bertransformasi menjadi bioskop yakni Gedung Bioskop Serbaguna.
Hal itu, masih lekat diingatkan Ali. Seorang warga yang pernah menjadi karyawan di bioskop milik kakek Erick Thohir.
Ali mengaku, dirinya awal mula berjualan dan berusaha mencari uang dari keramaian di misbar.
BACA JUGA:5 Tren Tanaman Hias 2024 yang Wajib Kamu Miliki, No.5 Dipercaya Bisa Membawa Keberuntungan!
Bahkan sempat juga berjualan es mambo. Konsumennya ketika itu ibu-ibu yang datang menonton sembari membawa anaknya.
Dagangannya bisa dibilang laris manis. Terutama kalau yang diputar adalah film dengan animo penonton sangat tinggi.
"Paling ramai itu film India. Tapi masih kalah dengan Film Rhoma Irama, itu legendaris sekali," ungkapnya.
Animo masyarakat terbilang tinggi untuk film Raja Dangdut Rhoma Irama. Bahkan mengalahkan film action Hollywood.
BACA JUGA:5 Bahan Dapur yang Tidak Disukai Ular, Auto Langsung Kabur, Tidak Dekat-dekat Rumah
Sedangkan rating terendah adalah film Mandarin. Meski demikian, peminatnya tetap ada. Mereka menyebutnya dengan istilah silat pedang.
Dari misbar, bioskop tersebut kemudian berubah menjadi gedung yang dilengkapi balkon untuk penonton. Tidak lagi duduk bersila.
Itulah gedung bioskop paling mentereng di Kabupaten Majalengka pada masanya. Sudah dilengkapi dengan jadwal dan film terbaik yang diputar.