RADARKUNINGAN.COM - Banyak yang heran, mengapa banyak orang Sunda yang tinggal di Provinsi Lampung? Ternyata alasannya bermacam-macam.
Namun pada mulannya etnis Sunda asal Jawa Barat ini dipindah secara besar-besaran ke provinsi berjuluk “Bumi Rua Jurai” ini, karena program pemerintah di zaman Presisiden Ir Soekarno.
Pada masa itu, Presiden Seokarno ingin membuka lahan tebu berskala besar di Provinsi Lampung. Karena itu, Sang Proklamator di antaranya memindahkan sebagaian masyarakat Jawa Barat ke provinsi di ujung paling selatan Pulau Sumatera tersebut.
Tujuan pemindahan itu adalah di salah satu kawasan perbukitan yang dulu masuk wilayah Kabupaten Lampung Utara. Karena pemekaran, sekarang kawasan ini menjadi bagian wilayah Kabupaten Lampung Barat.
BACA JUGA:INFO MUDIK: Fasilitas Unik di Rest Area Taman Cirebon Power, Ada Tenda Keluarga dan Cukur Gratis
Nama kawasan tersebut sekarang disebut Kebun Tebu. Nama ini sesuai dengan tujuan awal pemindahan masyarakat Jawa Barat ke Lampung, ingin membuka perkebunan tebu berskala besar.
Kebun Tebu sekarang sudah menjadi nama salah satu kecamatan di Lampung Barat. Dulu daerah ini masuk ke dalam Kecamatan Sumberjaya. Karena pemekaran, Kebun Tebu sekarang sudah menjadi kecamatan difinitif.
Sebagian besar bekas wilayah Kecamatan Sumberjaya mayoritas dihuni oleh masyarakat suku Sunda. Selain juga ada suku Lampung asli, Jawa dan sebagian orang Ogan dan Sumendo dari Sumatera Selatan.
Banyak orang Sunda yang berada di sekitar Kecamatan Sumberjaya Lampung Barat. Bahkan sebagian lagi sekarang sudah bannyak yang tinggal di Kabupaten Tanggamus.
Seperti dialami oleh Carmana dan Suhendar. Bapak-anak ini hari-hari menggunakan bahasa Sunda hingga saat ini. Dia tinggal di sekitar hutan lindung di KPH Batu Tegi.
Keduanya, walaupun etnis Sunda, tapi lahir di Lampung. Bahkan mereka belum pernah tahu di mana asal muasal kampung halamannya di Jawa Barat. Tapi mereka masih sangat fasih berbahasa Sunda.
Bukan hanya Carmana dan Suhendar, ada ratusan petani penggarap di sekitar KPH Batu Tegi tersebut sangat fasih berbicara Sunda. Walau sudah di Lampung, mereka memang berdarah Sunda.
Pada tahun 1952, masa Presiden Soekarno, leluhur para petani tersebut mengikuti program transmigrasi pemerintah. Mereka didatangkan dari Tatar Pasundan. Tujuan utamanya membuka lahan untuk membangun perkebunan tebu berskala besar.
BACA JUGA:Ini Identitas Jenazah Warga Bandung yang Ditemukan di Dalam Mobil Ford di Cidahu Kuningan