RADARKUNINGAN.COM- Seperti yang diketahui bersama bahwa harimau jawa merupakan spesies langka yang ada di Indonesia.
Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) tidak hanya menjadi subjek penelitian ilmiah, tetapi juga merupakan bagian integral dari warisan budaya dan mitologi di Pulau Jawa, Indonesia.
Penting untuk mengetahui sejarah dan mitos harimau jawa supaya lebih menghargai pentingnya pelestarian spesies ini dan memperkuat upaya untuk melindungi warisan alam dan budaya yang berharga bagi generasi mendatang.
Dengan mengenal lebih dekat tentang sejarah dan mitos harimau jawa ini, diharapkan kita dapat menjaga keberlanjutan harimau Jawa dan memastikan kelangsungan hidupnya di Pulau Jawa.
BACA JUGA:BRIN Yakini Temuan Rambut yang Merupakan DNA Harimau Jawa, Peniliti Asing Bantah Temuan Tersebut
Sejarah Dan Mitos Harimau Jawa, Legenda Di Pulau Jawa
Sejarah Harimau Jawa
Harimau Jawa telah lama menjadi bagian dari ekosistem Pulau Jawa, catatan-catatan sejarah menunjukkan bahwa harimau Jawa pernah melimpah di seluruh pulau ini.
Pada awal abad ke-19, harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa dan pada tahun 1940-an, harimau jawa hanya ditemukan di hutan-hutan terpencil.
Pernah dilakukan usaha-usaha untuk menyelamatkan harimau ini dengan membuka beberapa taman nasional. Namun, ukuran taman ini terlalu kecil dan mangsa harimau terlalu sedikit.
Pada tahun 1950-an, ketika populasi harimau jawa hanya tinggal 25 ekor, kira-kira 13 ekor berada di Taman Nasional Ujung Kulon. Sepuluh tahun kemudian angka ini kian menyusut. Pada tahun 1972, hanya ada sekitar 7 harimau yang tinggal di Taman Nasional Meru Betiri.
Ada kemungkinan kepunahan ini terjadi di sekitar tahun 1950-an ketika diperkirakan hanya tinggal 25 ekor jenis harimau ini. Terakhir kali ada sinyalemen dari harimau jawa ialah pada tahun 1972.
BACA JUGA:5 Perbedaan Bunga Pepaya Muda dan Bunga Pepaya Tua: Jangan Salah Pilih Bahan Masakan!
Pada tahun 1979, ada tanda-tanda bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di Pulau Jawa. Kemungkinan kecil binatang ini belum punah. Sehingga pada tahun 1990-an ada beberapa laporan tentang keberadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverifikasi.
Namun seiring berjalannya waktu, keberadaannya mulai terancam oleh perburuan yang berlebihan dan hilangnya habitat alami akibat perkembangan manusia.