Oleh karena itu, pelindungan habitat yang tidak memadai dan konflik dengan manusia juga menjadi faktor utama dalam penurunan populasi spesies ini. Akibatnya, harimau Jawa dinyatakan sebagai spesies terancam punah.
Harimau jawa tercatat menghuni hutan-hutan dataran rendah, hutan belukar, dan mungkin pula berkeliaran hingga ke kebun-kebun wanatani di sekitar perdesaan, karena pernah pada masanya hewan ini dianggap sebagai hama sehingga banyak diburu atau diracun orang.
BACA JUGA:Spesimen Harimau Jawa Gunung Ciremai, Tinggal Bagian Kepala, Disimpan di Rumah Warga Kuningan
Mitos Harimau Jawa
Dalam budaya Jawa, harimau sering dianggap sebagai simbol kekuatan, keberanian, dan kekuasaan. Mitos-mitos tentang harimau Jawa dapat ditemukan dalam cerita rakyat dan legenda lokal, sering kali menggambarkan harimau sebagai makhluk yang kuat dan tak terkalahkan.
Salah satu mitos yang terkenal adalah kisah tentang "Harimau Putih", yang diyakini memiliki kekuatan magis dan sering kali muncul dalam bentuk harimau yang berbeda dari warna dan sifat yang biasa.
Mitos-mitos seperti ini mencerminkan hubungan yang kompleks antara manusia dan harimau dalam budaya Jawa, di mana harimau sering dihormati dan ditakuti sebagai makhluk yang memiliki kekuatan gaib.
Meskipun mitos tentang harimau Jawa masih menjadi bagian dari budaya dan tradisi di Pulau Jawa, penting untuk diingat bahwa spesies ini saat ini berada di ambang kepunahan.
Upaya konservasi yang berkelanjutan diperlukan untuk melindungi harimau Jawa dan habitatnya agar dapat bertahan di masa depan.
Demikian artikel mengenai sekilas sejarah dan mitos harimau jawa, semoga bermanfaat (*)