Misalnya Saidou Sow dari Strabourg, Ousmane Cmara dari Annecy dan Facinet Conte dari Bastiais.
BACA JUGA:Bikin Tampilan Ruangan Estetik dan Ampuh Basmi Nyamuk DBD Secara Alami, Inilah 5 Tanaman Hiasnya!
Sayangnya, kontroversi yang dibuat oleh wasit Francois Letexier sama sekali tidak menjadi pembahasan pemberitaan.
Padahal nama wasit berusia 35 tahun itu, sedang menjadi gunjingan hangat di Indonesia.
Francois Letexier dianggap bertanggung jawab pada kekalahan Tim Nasional Indonesia U-23 atas Guinea karena rentetan keputusan kontroversial yang dibuat.
Misalnya, memberikan 2 penalti yang ternyata pada tayangan lambat sama sekali tidak memperlihatkan terjadinya insiden ataupun pelanggaran di kotak 16.
BACA JUGA:Berikut 4 Bau Tanaman Hias Dibenci Nyamuk, Bisa Jadi Dekorasi dan Pembasmi Nyamuk DBD Sekaligus
Sosok pengadil lapangan yang biasa menjadi wasit di Ligue 1 Prancis dan Liga Champions itu, bahkan tidak beberapa kali membuat keputusan yang menguntungkan Guinea.
Diantara keputusan tersebut adalah penalti pada menit 76 di mana Alfeandra Dewangga dianggap melakukan pelanggaran di kotak penalti.
Keputusan ini lantas membuat pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong geram dan melontarkan protes keras dan berujung kartu merah.
Pertandingan di Clairefontaine sendiri menjadi sorotan banyak pihak, lantaran dianggap penurunan standar dibandingkan pelaksanaan Piala Asia U-23.
BACA JUGA:4 Wasit Kontroversial yang Dianggap Rugikan Timnas Indonesia U-23, Terbaru Ada Francois Letexier
Helatan yang dimotori AFC tersebut, berlangsung di stadion utama dengan fasilitas video asisstant referee (VAR).