RADARKUNINGAN.COM - Penanganan macan tutul turun gunung ke area pemukiman di Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, mulai menampakan hasil.
Setelah sejumlah strategi dalam upaya menangani satwa dilindungi untuk tidak terlalu dekat ke pemukiman, kehidupan masyarakat mulai kembali normal.
Setidaknya 2 hari terakhir macan tutul tersebut tidak muncul di sekitar permukiman. Bahkan sudah tidak terpantau camera trap.
Kepala Desa Gunungmanik, Juhari Haryanto menuturkan, tim gabungan mencoba mengusir dengan menebar kotoran singa dan harimau.
Adanya kotoran itu, membuat macan tutul merasa ada predator puncak yakni harimau dan singa.
Sehingga petang ini tanggal 17 Juli 2024, macan tutul jawa (panthera pardus melas) sudah tidak nampak lagi turun ke jalan raya maupun area pemukiman.
"Alhamdulillah, setelah ditebar kotoran singa dan harimau di beberapa titik, macan tutul tidak terlihat mendekat lagi, dua harian Om, Alhamdulillah," kata Juhari, kepada radarkuningan.com.
Dikatakannya, bilamana memungkinkan, dirinya akan berkoordinasi dengan tim gabungan untuk mencoba menambah atau memindahkan titik penyimpanan kotoran.
Supaya pengusiran agar macan tutul jawa itu, lebih efektif dan benar-benar menjauh dari pemukiman.
Kemudian dipastikan sudah kembali ke habitat aslinya yakni di dalam hutan di sekitar Desa Gunungmanik.
"Alhamdulillah, 2 hari tidak muncul mendekat lagi. Semoga terus menjauh kembali ke hutan," katanya.
Juhari mengungkapkan, untuk sementara ini anak sekolah yang berangkat sekolah, diantar orangtuanya dengan kendaraan masing-masing.