Strategi Kotoran Singa dan Harimau Berhasil, 2 Hari Macan Tutul Tak Muncul di Gunungmanik

Rabu 17-07-2024,22:31 WIB
Reporter : Andre Mahardika
Editor : Yuda Sanjaya

Dirinya juga tidak mendengar rencana akan adanya pembelajaran secara daring, maupun angkutan khusus untuk siswa setempat berangkat sekolah.

"Alhamdulillah normal, tidak ada diantar mobil khusus. Anak-anak biasa, diantar orangtuanya naik motor. Saya belum mendengar ada wacana pembelajaran daring, alhamdulillah mulai normal,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, menginformasikan bahwa tim gabungan yang terdiri dari BKSDA, BPBD, TNI/ POLRI, tokoh Masyarakat dan juga warga setempat, melakukan patroli 24 jam.

Tak hanya ronda siang malam, sejumlah monitoring dan upaya penanganan macan tutul dilakukan tim gabungan, dari pemasangan camera trap, sampai menebar kotoran singa/ harimau di beberapa titik.

BACA JUGA:Mulai 5 Jutaan Aja! Apakah iPad 10 atau 10th Gen Masih Layak Dibeli di Tahun 2024?

Seperti diketahui macan tutul jawa muncul di sekitar permukiman warga Desa Gunungmanik lebih dari sepekan terakhir.

Keberadaan hewan buas itu, membuat warga khawatir beraktivitas. Terutama petani yang pergi ke sawah dan kebun.

Namun, setelah ditangani tim gabungan termasuk BKSDA, diperkirakan macan tutul sudah mulai menjauh dari Desa Gunungmanik.

Kawasan ini memang masih memiliki tutupan hutan yang lebat. Baik hutan alam dan hutan lindung yang dikelilingi hutan produksi.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Tablet untuk Anak Sekolah, Harganya Affordable Mulai Rp 2 Jutaan Aja!

Area hutan juga relatif masih tidak terjamah, sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi termasuk predator seperti macan tutul.

Kategori :