RADARKUNINGAN.COM - Masalah yang menyangkut Maarten Paes di Court of Arbitration for Sport bisa saja selesai. Bukan karena lobi dari PSSI, melainkan karena satu hal penting ini.
Kasus kiper FC Dallas ini adalah terkait masalah perpindahan federasi yang dianggap melanggar aturan dari FIFA, makanya palang pintu 192cm ini kesulitan untuk bela Timnas Indonesia.
Federasi sepakbola Indonesia juga tengah berusaha keras untuk menyelesaikan kasus pria 26 tahun itu di meja sidang arbitrase, walaupun sampai sekarang belum ada update informasi lanjutan.
Namun kabarnya masalah yang dialami oleh pria kelahiran Nijmegen ini bisa selesai di CAS jika menggunakan jalur hukum terkait legalitas dan regulasi, bukan menggunakan jalur lobi.
BACA JUGA:Rekomendasi Keunggulan Tablet daripada Laptop, Kamu Pilih Mana?
Masalah yang dimiliki oleh Maarten Vincent Paes erat kaitannya dengan hukum, terutama hukum olahraga internasional, karena dianggap melanggar aturan dari FIFA.
Aturan tersebut kira-kira berbunyi seperti "Pemain yang berusia 21 tahun dan sudah pernah membela kelompok umur, disarankan untuk tidak pindah federasi, kendati demikian diperbolehkan jika belum berusia 22 tahun"
Mengapa begitu? Jika pemain yang sudah berusia 22 tahun dan belum pindah federasi usai membela kelompok umur, maka pemain dianggap telah menjadi warga asli atas klub umur yang dibelanya.
Kiper FC Dallas ini pernah membela Belanda U21, pada musim 2020 Paes sudah menunaikan tugas di U21, sayangnya terlambat pindah federasi gara-gara covid-19.
BACA JUGA:Cara Membuat Makanan Kering Untuk Anabul Kesayangan, Bisa Sampai 3 Bulan! Ketahui Yu..
Berhubung perpindahan federasi Maarten Paes terhambat karena Corona, setelah dirinya membela U21 hingga menginjak usia 22 tahun, atas hal itu dirinya lantas dianggap menjadi warga Belanda asli.
"Sementara itu ada aturan dari FIFA yang tidak membolehkan lagi dia (Paes) pindah-pindah karena dia dianggap sudah mewakili negara tersebut (Belanda)" ujar Exco PSSI Arya Sinulingga.
Arya juga menyoroti masalah perpindahan Paes dari federasi sebelumnya (Belanda) yang menjadi buntut masalah dari sulitnya kiper FC Dallas ini untuk turun memperkuat Timnas Indonesia.
Menurut anggota komite federasi sepakbola Indonesia itu, walaupun masalah pria 26 tahun ini adalah masalah yang sudah lama dari tahun 2020, bukan berarti tak ada jalan keluarnya.