Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan, aktivitas gempa bumi tektonik dangkal di Kabupaten Kuningan disebabkan oleh sesar Ciremai.
Gempa tersebut merupakan gempa dangkal yang dampak guncangannya dirasakan di wilayah Kuningan dengan skala intensitas III-IV MMI. Guncangan juga dirasakan hingga di Cirebon, Ciamis, Banjar dalam Skala Intensitas II - III MMI.
Sekaligus, menurutnya, merupakan rangkaian gempa susulan dari sebelumnya yang terjadi pada episenter yang tak jauh berbeda, pada Kamis pagi pukul 04.01.58 WIB dengan kekuatan 3,6 magnitudo.
“Jenis gempa bumi kerak dangkal shallow crustal earthquake akibat aktivitas Sesar Ciremai. Beberapa rumah rusak ringan pada wilayah yang terdampak getaran,” kata dia.
BACA JUGA:Dampak Gempa Kuningan Hari Ini, 4 Bangunan Rusak, Masih Laporan Sementara
Berdasarkan catatan sejarah Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, wilayah Kuningan, Jabar sudah beberapa kali diguncang gempa tektonik yaitu pada 1947, 1955, dan 1973 yang melanda di wilayah Gunung Ciremai dan sekitarnya.
Selanjutnya pada 29 September 2019 di wilayah tersebut juga terjadi gempa berkekuatan 2,9 magnitudo yang mengguncang wilayah Kuningan.
Gempa ini terasa di Cikijing, Kadugede, Sangkanurip, Kalimanggis, dan Bojong.
Rentetan gempa tektonik itu juga diduga karena berkaitan dengan struktur sesar aktif yang melintas di wilayah tersebut, termasuk Sesar Ciremai.