Untuk Maarten Paes sendiri ia juga punya masalah yang cukup rumit, dan sama-sama bersumber dari salah satu aturan yang ada di FIFA.
Kiper FC Dallas ini menyandang status mantan pemain internasional Belanda U21 yang terlambat pindah federasi dan ganti status pemain, imbas pertandingan tertunda akibat pandemi.
Masalah yang dialami kiper 192cm ini terjadi pada musim 2020, karena pertandingan dirinya tertunda gegara Corona, walaupun masalah ini sudah lama, tapi efeknya masih dirasakan sampai sekarang.
Atas masalah tersebut, naturalisasi Paes jadi terhambat, akan tetapi ia sudah rampung jalani perpindahan kewarganegaraan, namun yang mengganjal adalah perpindahan federasi.
BACA JUGA:Berikut Resep Membuat Wet Food dan Dry Food di Rumah dengan Mudah, Anabul Makin Selera Makan!
Imbas masalah yang sudah ada sejak musim 2020 gara-gara terlambat pindah federasi sewaktu di KNVB, makanya proses naturalisasi Maarten Paes untuk PSSI sempat ditolak oleh FIFA.
Mengapa? Karena kiper 26 tahun ini dianggap telah melanggar Statuta FIFA pasal 9 ayat 2b butir III, yang didalamnya menjelaskan regulasi pemain dari segi perpindahan federasi.
Masalah ini sudah jadi perhatian bagi PSSI, karena kiper FC Dallas ini dibutuhkan kehadirannya untuk perkuat mistar gawang skuad Garuda di round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pihak PSSI sampai membawa masalah ini ke meja hukum di FIFA, dan syukurnya tanggal sidang Paes sudah ada dan pengumuman hasilnya akan keluar sehari setelah perayaan HUT RI ke-79.
BACA JUGA:5 Tablet Keluaran 2024, Cocok Menemani Produktivitas Bekerja dan Bisa Digunakan Pengganti Leptop!
Demikian ulasan artikel berikut ini mengenai kemiripan kasus yang menimpa Mauresmo Hinoke dan Maarten Paes, semoga informasi ini dapat bermanfaat buat teman-teman pembaca.