RADARKUNINGAN.COM – Ketua Umum PSSI, Erick Tohir memberikan responsnya perihal Maarten Paes yang akan menjalani sidang arbitrase olahraga di CAS untuk menentukan nasibnya.
Calon kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes masih menanti keputusan dari FIFA terkait perpindahan federasi dari KNVB ke PSSI.
Pasalnya, hal ini terjadi karena Maarten Paes terganjal Statuta FIFA 2022 Pasal 9 ayat 2B.
Bermula saat Maarten Paes membela Timnas Belanda U-21 pada ajang Kualifikasi Piala Eropa U-21 yang saat itu usianya sudah memasuki 22 tahun.
Berdasarkan regulasi dari FIFA, seorang pemain bisa berganti dan bermain untuk tim nasional lainnya jika berusia di bawah 21 tahun pada saat terakhir bermain, baik itu tim junior ataupun senior di pertandingan resmi.
Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI pun merespon terkait hal ini. Terutama setelah Sekjen PSSI, Yusi Yunus menyebut ada agenda sidang pada 15 Agustus dan keputusan dibacakan pada 18 Agustus.
Anehnya, Erick Thohir mengaku tidak tahu dengan adanya agenda tersebut dan mempersilakan menanyakan langsung kepada sekjen.
“Tidak tahu, Pak Yunus lebih mengerti dari saya. Saya tidak bisa jawab," ucap Erick Thohir, kepada wartawan usai Launching BRI Liga 1.
BACA JUGA:Media Vietnam Blak-Blakan Singgung Pelatih Striker Baru Timnas Yeom Ki-Hun
MENUNGGU HASIL FIFA DAN CAS
Seperti diketahui, Maarten Paes telah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) sejak 30 April 2024.
Namun, eks penjaga gawang FC Utrecht ini belum disetujui FIFA untuk membela Timnas Indonesia.
Perihal ini Maarten Paes terganjal Statuta FIFA tentang pasal ke-9, yang berisikan Perpindahan Asosiasi dan yang menghambat Paes adalah huruf B ayat ketiga yang menjelaskan bahwa pemain yang sudah bermain dengan timnas dan berusia lebih dari 21 tahun, dilarang keras untuk berpindah federasi.