RADARKUNINGAN.COM - Menjelang Pilkada Serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali menghadirkan edukasi politik melalui film Tepatilah Janji.
Film ini merupakan kelanjutan dari upaya KPU dalam meningkatkan kesadaran politik masyarakat, khususnya dalam konteks pemilihan kepala daerah (pilkada).
Dengan sentuhan khas sutradara Garin Nugroho, Tepatilah Janji menghadirkan cerita yang menarik sekaligus mendidik. Berikut tiga fakta menarik tentang film ini.
Pertama, Salah satu daya tarik film ini adalah keterlibatan Garin Nugroho sebagai sutradara.
Garin sendiri telah lama dikenal dengan gaya sinematiknya yang unik dan sering mengeksplorasi tema sosial dan politik.
Beberapa karyanya termasuk Tjokroaminoto: Guru Bangsa (2015), Kucumbu Tubuh Indahku (2018), dan Samsara (2024).
Pengalamannya dalam memadukan seni dan pesan sosial menjadikan Tepatilah Janji sebuah karya yang tak hanya menghibur tetapi juga sarat makna.
Garin memastikan bahwa film ini dapat menjadi edukasi politik dengan cara yang ringan, tapi tetap bermakna.
BACA JUGA:Jamila Bintang Pantura Hibur Warga Kuningan, Sekop Sekop Sekop Dibawakan
Fakta kedua, Tepatilah Janji merupakan sekuel dari film sebelumnya, Kejarlah Janji (2023), yang juga digunakan sebagai media edukasi politik pada Pemilu 2024.
Jika Kejarlah Janji lebih fokus pada dinamika pilkades, Tepatilah Janji membawa kita lebih dekat ke kehidupan politik di tingkat pemilihan bupati."Isu-isu yang dibawa juga berbeda dari yang pertama.
Jadi pendidikan voters-nya juga disadari pada kepentingan-kepentingan pilkada itu sendiri yang menyangkut desa, kabupaten, dan sebagainya itu yang membedakan dengan yang pertama," ucap Garin Nugroho di kawasan Karet Kuningan, Jakarta Selatan
Fakta ketiga, Meski fokus pada pemilihan bupati, Tepatilah Janji juga banyak mengangkat isu-isu yang dekat dengan kehidupan desa.
BACA JUGA:Rekomendasi Drakor Park Bo Gum, Good Boy Segera Tayang, Simak Penjelasannya