RADARKUNINGAN.COM - Bila mendengar nama Sultan Iskandar Muda, yang ada di benak publik adalah jalan protokol di area Jakarta Selatan atau bandar udara megah di Aceh.
Padahal, di bawah kepemimpinan Iskandar Muda, Aceh meraih kejayaannya dan ditakuti oleh para penjajah.
Termasuk era invasi yang dilakukan oleh Portugis sekitar tahun 1600-an.
Dikutip dari buku Agama dan Perubahan Sosial karya Djokosurjo, nama asli Sultan Iskandar Muda adalah Perkasa Alam.
BACA JUGA:Berkunjung ke Kuningan? Pastikan Datang ke 3 Kafe Hits di Palutungan Ini, Ga Heran Bisa Viral
Iskandar yang dipilih sebagai sultan selanjutnya menggantikan Sultan Ali Riayat Syah yang wafat karena rekam jejaknya mengerahkan anak-anak di Aceh untuk melawan Portugis.
Ketika itu Portugis menginginkan rempah-rempah dan komoditas lada yang banyak terdapat di Aceh.
Menurut buku Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa karya Slamet Muljana tahun 2005, orang-orang Portugis bisa diusir dari Bumi Serambi Mekkah tahun 1606.
Melihat Portugis berhasil dipukul mundur, membuat nyali Belanda dan Inggris yang ingin menjajah Aceh menjadi ciut.
BACA JUGA:Palutungan Menjadi Destinasi Wisata Menarik dan Terdapat 5 Kafe di Palutungan Memiliki Keindahan
Lalu, bagaimana biografi Sultan Iskandar Muda hingga akhirnya dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia?
Usai dinobatkan sebagai Sultan, Iskandar Muda langsung menyusun strategi untuk mengusir penjajah Portugis.
Ia merangkul negeri-negeri dan semua pelabuhan di sekitar Selat Malaka agar tidak mudah dipengaruhi oleh bangsa lain.
Iskandar Muda juga melakukan pelayaran dan menaklukan daerah di sekitarnya. Pada tahun 1612, ia berhasil menaklukan Deli.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Hp Android Terbaik 2024 dengan Harga Terjangkau, Mulai Rp 3 Jutaan!