Namun, Hamdan Hamedan menilai bahwa dengan adanya fakta ini, seharusnya ada titik terang bagi kelanjutan karier Maarten Paes di Timnas Indonesia.
"Ya, hal itu masih ada dan disetujui oleh UEFA. Jadi Maarten Paes bermain karena keadaan darurat atau force majeure."
"Jika Anda melihat aturan penerimaannya, seharusnya ada pengecualian untuk situasi seperti penyakit global seperti Covid-19. Karena turnamen ini akan digelar pada tahun 2020, usianya (Paes) masih di bawah 21 tahun," lanjut Hamdan.
Dengan demikian, PSSI berharap bahwa CAS akan mempertimbangkan kondisi ini sebagai pengecualian, sehingga Maarten Paes dapat memenuhi syarat untuk bermain bagi Timnas Indonesia.
BACA JUGA:Maarten Paes Bisa Membela Indonesia dalam Waktu Dekat? Menpora Beberkan Optimismenya
Per tanggal 12 Agustus 2024, terdapat tiga kasus yang akan disidangkan di CAS:
CAS 2024/A/10279: Al Raed Sport Club melawan FC Rostov.
CAS 2024/A/10280: JSC Football Club Rostov melawan Mathias Antonsen Normann, Al Raed Saudi Football Club, dan Fédération Internationale de Football (FIFA).
CAS 2024/A/10281: Mathias Antonsen Normann melawan FC Rostov.
Kemudian, pada tanggal 28 Agustus 2024, akan berlangsung sidang untuk kasus berikut:
TAS 2024/A/10462: Club Atlético Huracán melawan Sportivo Luqueño.
Dari daftar diatas Maarten Paes masih belum terdaftar sebagai list of hearings sidang CAS, masih ada beberapa kemungkinan untuk Paes menyusul dalam sidang Agustus atau bulan berikutnya.