"Proses Paes ini rumit, ketika KNVB belum memberikan penjelasan untuk percobaan perpindahan federasi ke PSSI, tapi justru ditolak oleh FIFA" tandas Bung Ropan.
"Memang di CAS belum ada nama (Maarten Paes), jadi sekarang memang lagi fokus bertarung di FIFA dulu"tandasnya.
"Jika di FIFA tidak deal, maka baru pindah ke CAS, semoga saja tak perlu repot-repot kesana" ujar Ronny.
Walaupun tanggal sidang CAS Maarten Paes via laman resmi tas-cas.org belum ada, bisa diartikan dari pernyataan Bung Ropan, bahwa tanggal sidang 15 Agustus itu adanya di FIFA bukan CAS.
Analisis yang diungkapkan oleh Bung Ropan juga bisa dijadikan sebagai acuan, terlebih lagi beliau memang sudah tau persis iklim dan tindak tanduk dunia sepakbola di Indonesia.
Selain itu, Bung Ropan juga pernah berkata bahwa ada upaya dan dugaan Silent Operation yang sedang dilakukan oleh PSSI dalam mengerjakan perihal kasus dan masalah pemain naturalisasi.
"Bisa jadi PSSI memang sedang melakukan 'Silent Operation', kita juga tidak tahu betul kan, mungkin akan ada kejutan di akhir" tandasnya.
Dugaan Silent Operation atau Operasi Senyap semakin diperkuat dari statement Exco PSSI Arya Sinulingga yang membeberkan cara kerja Tim PSSI dalam mengurus masalah, termasuk kasus Paes.
BACA JUGA:Debut Manis Kylian Mbappe di Real Madrid, Main 83 Menit Cetak 1 Gol, Bantu Los Blancos jadi Juara!
"Tim kita (PSSI) semuanya 'silent' semua bekerja secara tiba-tiba, jadi cara kerjanya adalah dengan ngga banyak bicara dan muncul atau senyap" tegas Arya dalam kanal YouTube miliknya.