BACA JUGA:Gali Potensi Lokal, Mahasiswa Uniku Ajak Wanita Tani Belajar Pemasaran dan Digital Marketing
BACA JUGA:Wajib di Lirik! Hp 3 Jutaan, Spek Gahar Bukan Kaleng-Kaleng
Kondisi tersebut membuat tekstur tanah mengalami retak-retak, namun dipenuhi rumput hijau.
Menariknya, dengan latar belakang bukit dan matahari tenggelam, mengundang minat masyarakat untuk datang sekadar bersantai bersama keluarga.
Hanya dikenakan tarif parkir, pengunjung dapat memarkirkan kendaraannya sampai tengah danau di tempat wisata dadakan tersebut.
Tak sedikit diantara para pengunjung, sengaja datang ke Setu Patok yang mengering itu, membawa perlengkapan bersantai.
BACA JUGA:Maarten Paes Kian Melokal, Beli Bahan Bumbu Masakan Khas Indonesia Rendang dan Soto
BACA JUGA:3 Ide Inspirasi Makeup Gothic Ala Jenna Ortega untuk Halloween, Stunning
Seperti yang dilakukan M Rizky (22), pengunjung asal Majalengka yang sengaja membawa perlengkapan kemah berupa meja lipat sampai kompor praktis diangkut menggunakan sepeda motornya.
Dirinya mengungkapkan, makanan ringan dan minuman terasa berbeda saat dinikmati di tengah danau dengan nuansa sore menjelang petang.
"Waktu saya kesini, belum sehijau ini, Kondisi seperti itu baru terjadi tahun ini, yang saya tahu ya. Padahal, Bendungan yang memang menjadi tempat wisata ini rutin mengering di saat musim kemarau," ungkapnya kepada radarkuningan, 1 September 2024.
Sementara itu, banyak di antaranya yang berjalan kaki berkeliling di atas tanah retak retak, tak terkecuali anak-anak maupun orang dewasa.
BACA JUGA:Rekomendasi Laptop untuk Mahasiswa Akuntansi, Fitur Lengkap
BACA JUGA:Rekomendasi Jersey Fantasy Timnas Indonesia, Siap Dipakai Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sesekali, terlihat juga pesepeda yang sengaja mengayuh mengelilingi sekitaran hamparan hijau Bendungan Setupatok.
Tak hanya kaula muda yang memanfaatkan momen langka sebagai tempat tujuan bersantai maupun rekreasi.