Prestasi lainnya yakni mampu menghidupkan kembali Sistem Resi Gudang (SRG) di Desa Cinagara, Kecamatan Lebakwangi, setelah 12 tahun mati suri. Pada 9 Agustus 2023, ia menandatangani perjanjian kerja sama antara Pemda Kuningan dan Koperasi Tani Bangkit Sejahtera untuk pemanfaatan gudang tersebut.
Kebangkitan SRG ini memberikan kontribusi positif bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menciptakan peluang kerja baru.
Pemanfaatan Potensi Ekonomi Perdesaan dengan turut memperkuat transformasi ekonomi berbasis desa melalui Program Desa Pinunjul, yang menjadi pilar ekonomi berkelanjutan di Kuningan.
Selain itu, bersama Sekber BKAD Kunci Bersama terus mengembangkan berbagai kebijakan regional untuk mendongkrak kewirausahaan, pasar produk lokal, serta reformasi regulasi KUKM melalui kolaborasi dengan 11 kepala dinas yang membidangi koperasi di wilayah perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah.
BACA JUGA:Air Bersih Siap Minum, Kereta Otonom, Hingga Smart Home Hadir di IKN
Sementara itu, H Tilarso SAg, Ketua KOPTI Kabupaten Kuningan, meraih penghargaan Tanda Bakti Koperasi dan UKM Kategori Tokoh Gerakan Koperasi Tahun 2024 atas kiprahnya dalam mengembangkan Koperasi Pengrajin Tahu dan Tempe Indonesia (KOPTI) Kabupaten Kuningan.
Di bawah kepemimpinannya, KOPTI telah mencapai sejumlah prestasi penting, yaitu Stabilitas Pasokan Kedelai, berhasil menjaga stabilitas pasokan kedelai, bahan baku utama bagi industri tahu dan tempe di Kabupaten Kuningan. Ini membantu menekan inflasi daerah dan mendukung pertumbuhan industri pengrajin lokal.
Lain lagi dengan Hj Yati Meydayati, Bendahara Koperasi Wanita Permata Kuningan, dianugerahi penghargaan Tanda Bakti Koperasi dan UKM Kategori Tokoh Gerakan Koperasi Tahun 2024. Kiprahnya dalam mengembangkan koperasi berbasis gender dan memajukan peran perempuan di bidang ekonomi menjadi salah satu alasan penghargaan ini.
Yati berperan aktif dalam meningkatkan partisipasi anggota perempuan dan mengembangkan kapasitas kewirausahaan perempuan di Kuningan. Koperasi Wanita Permata kini memiliki lebih dari 1.700 anggota, seluruhnya perempuan, dengan fokus pada kegiatan simpan pinjam, warung serba ada (Waserda), dan wisma/penginapan.
BACA JUGA:203 Calon Guru dari 21 Provinsi Kuliah Lagi di Uniku, Sertifikat Pendidik Diperlukan
Pengelolaan keuangan yang sehat, di bawah pengelolaannya, Koperasi Wanita Permata berhasil menjaga stabilitas keuangan dengan arus kas yang positif dan utang yang terkendali. Volume usaha koperasi ini mencapai Rp31,6 miliar pada tahun 2023, dengan total aset Rp15,3 miliar.
Selain itu, mampu mengembangkan usaha simpan pinjam dengan berhasil memperkuat usaha simpan pinjamnya dengan membentuk komisariat di 25 kecamatan di Kabupaten Kuningan. Modal usaha simpan pinjam tersebut kini mencapai Rp14,6 miliar. (ags)