KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Berawal untuk kebutuhan pakan ternak pribadi, budidaya magot ternyata bisa mendatangkan cuan lebih.
Sebagai upaya untuk mengurangi sampah hingga mendekati nol. Arunika menerapkan prinsip Zero Waste.
Tujuannya, untuk menjaga sumber daya alam, melestarikan alam, dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Zero waste sendiri merupakan gaya hidup bebas sampah. Merupakan konsep pengelolaan lingkungan yang bersih dan mampu menanggulangi sampah.
BACA JUGA:Tekad Mees Hilgers Ukir Debut Manis Bareng Timnas Indonesia, Simak
Beberapa prinsip zero waste yang dapat diterapkan adalah, mengurangi kebutuhan, menggunakan kembali, mendaur ulang, membuat kompos sendiri, menghindari penggunaan produk sekali pakai dan mengutamakan barang yang dapat digunakan kembali atau didaur ulang.
Oleh karena itu, tidak jauh dari lokasi Arunika, dibangun satu wadah untuk menampung sekaligus pengolahan sampah yang kemudian menjadikannya upaya zero waste.
Ade Iskandar, salah seorang karyawan Arunika mengungkapkan, salah satu bentuk upaya mewujudkan zero waste di tempat kerjanya, dengan mulai aktif budidaya magot.
"Ini sampah dari Arunika, jadi sampah-sampah itu kita olah untuk budidaya Magot. Rencananya untuk pakan ternak dan ikan yang ada di Sato Land. Utamanya sih mewujudkan zero waste," ungkap Ade kepada Radar Kuningan.
BACA JUGA:Konsen Atasi Stunting, Ahmad Syaikhu Bagikan Telur ASIH ke Warga
Dari hasil mengolah sampah menggunakan media magot, Ade justru berhasil mendulang pundi-pundi rupiah.
Sedikit demi sedikit, sampah-sampah organik yang dikumpulkan dari Arunika, diolah sebagai bahan utama produksi magot.