FIFA dan AFC menanggapi surat BFA dengan merujuk pada regulasi resmi terkait Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Menurut dokumen resmi FIFA, tim yang mengundurkan diri atau menolak bertanding setelah kompetisi dimulai akan dikenakan denda dan sanksi disipliner.
BACA JUGA:Makin Berat! 4 Kabar Buruk Menyusul Shin Tae-yong Usai Kekalahan Timnas Indonesia dari China
Lebih lanjut, FIFA hanya bisa mengubah lokasi pertandingan jika ada kondisi "force majeure," seperti perang, kerusuhan, atau ancaman terorisme.
Kekhawatiran BFA terkait keamanan suporter Indonesia tidak termasuk dalam kategori tersebut.
Selain itu, FIFA juga menyebut bahwa jika pun laga harus dipindahkan, pertandingan masih harus tetap digelar di wilayah negara yang sama, yaitu Indonesia.
Oleh karena itu, opsi memindahkan pertandingan ke luar Indonesia tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku.
BACA JUGA:Dinanti Jepang dan Arab, Calvin Verdonk Ajak Timnas Bangkit, Simak
Pertandingan Tetap di Indonesia
Keputusan FIFA dan AFC menegaskan bahwa pertandingan Bahrain vs Indonesia akan tetap digelar di Indonesia, meskipun lokasi stadion bisa saja berubah.
Namun, berdasarkan situasi saat ini, kemungkinan besar laga tersebut tetap akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Risiko Sanksi bagi Bahrain
Jika Bahrain bersikeras menolak bermain di Indonesia, mereka berisiko menghadapi sanksi dari FIFA, termasuk denda atau bahkan diskualifikasi dari turnamen.
Situasi ini justru akan merugikan Bahrain sendiri dalam upaya mereka untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
BACA JUGA:Bahrain Minta Laga Dipindah dari Jakarta, Begini Respons Lucu Netizen Indonesia...
Keputusan FIFA dan AFC untuk mempertahankan pertandingan di Indonesia menunjukkan komitmen mereka dalam menegakkan aturan dan memastikan bahwa seluruh pertandingan Kualifikasi Piala Dunia berjalan sesuai jadwal tanpa gangguan yang tidak mendasar.