Platform ini menampilkan produk kopi dengan dokumentasi yang terstandarisasi, mulai dari deskripsi produk hingga kemasan menarik, untuk meningkatkan daya tarik konsumen.
"E-commerce ini bertujuan membuka akses pasar yang lebih luas, sehingga produk kopi Kuningan dapat lebih mudah dikenal oleh konsumen dalam dan luar negeri," ujarnya.
Selain inovasi pemasaran, mahasiswa juga mengadakan workshop yang fokus pada peningkatan kesadaran pelaku usaha kopi mengenai pentingnya standarisasi produksi.
BACA JUGA:Klasemen Timnas Indonesia usai Bermain Imbang Lawan Laos di Piala AFF 2024
BACA JUGA:Kartu Merah Marselino Ferdinan di Piala AFF 2024, Timnas Indonesia Jadi Sorotan Dunia
BACA JUGA:STY Kritik Marselino Ferdinan usai Kartu Merah di Laga Timnas Indonesia vs Laos di Piala AFF 2024
Workshop ini meliputi pelatihan proses pascapanen, teknik pengemasan, dan strategi pemasaran efektif.
"Harapannya, pelaku usaha kopi di Kuningan mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi, baik dari segi rasa maupun presentasi," tambahnya.
Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam program ini terdiri dari Benedictus Prasetya Soegiopranoto, Caroline Candra, Eric Reynard Hartanto, Gabrielle Marcelino Prayoga, Humaira Nurilazmi Kurniawan, Jessica Setiawan, Tito Timothy Arikunto, dan Wyne Aurelia Halim.
Dengan sinergi penguatan legalitas, pengelolaan data, inovasi pemasaran, dan peningkatan kapasitas pelaku usaha, program ini diharapkan dapat membawa kopi Kuningan menjadi simbol kebanggaan daerah sekaligus komoditas unggulan yang mendunia. (*)