KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Puluhan warga di Desa Cimara, diungksikan ke mushola sebagai tempat aman dari tanah longsor.
Puluhan warga berikut penghuni rumah yang ambruk, untuk sementara diungsikan ke lokasi yang aman.
Dijelaskan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, Indra Bayu Permana, potensi tanah longsor masih mengancam di wilayah tersebut.
Seperti diketahui, 3 rumah di RT 002 RW 008, Dusun Purwasari, Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum, Kuningan, ambruk karena tanah longsor.
BACA JUGA:Tiga Rumah di Desa Cimara Ambruk, 20 Lainnya Terancam
Ketiga rumah tersebut, merupakan milik Danto, Robin dan Rasih/Solihin.
Mereka merupakan penghuni di pemukiman di Dusun Purwasari yang merupakan rumah relokasi warga korban bencana alam yang dibangun pemerintah pusat melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementerian PUPR tahun 2018 silam.
Akibat musibah tersebut, sebanyak 26 kepala keluarga (KK) dengan total 79 jiwa, termasuk empat balita, harus mengungsi ke Musala Raudatul Jannah yang berada di lokasi aman.
Menurut Indra Bayu Permana, warga harus diugsikan mengingat potensi tanah longsor masih mengancam di lokasi tersebut.
BACA JUGA:Kerap Banjir, Anggota DPRD Tinjau Drainase Pertokoan Siliwangi Kuningan
Selain itu, warga yang berada di pengungsian sudah mendapat bantuan berupa makanan dan perlengkapan tidur.
"Kami telah mendistribusikan bantuan logistik awal, namun kebutuhan mendesak seperti beras, mi instan, lauk pauk, makanan bayi, serta perlengkapan tidur, tenda, dan dapur umum masih sangat dibutuhkan," terang Indra Bayu Permana, Minggu 19 Januari 2025.
Pria yang akrab disapa Ibe ini menambahkan, langkah penanganan lebih lanjut sedang dikoordinasikan dengan pihak desa dan instansi terkait.
"Cuaca saat ini terpantau berawan, namun potensi longsor susulan tetap diantisipasi. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana," ucapnya.
BACA JUGA:Bencana Longsor Kembali Terjadi, BPBD Kuningan Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa