KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Sebagai langkah efisiensi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, pangkas anggaran Rp45 miliar.
Pemkab Kuningan resmi mengumumkan langkah efisiensi anggaran tahun 2025, dengan memangkas berbagai pos belanja yang dinilai tidak mendesak.
Hasilnya, sebanyak Rp45 miliar berhasil dihemat yang akan dialihkan untuk membiayai sektor-sektor prioritas seperti pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik.
Kebijakan ini, merupakan bagian dari penyesuaian postur anggaran daerah sejalan dengan arahan pemerintah pusat.
BACA JUGA:Apresiasi Kinerja Bappenda, Bupati Kuningan Bagikan 25 Motor Buat Desa Berprestasi PBB
BACA JUGA:Musim Hujan Masih Rawan, BPBD Kuningan Catat dari Januari-April Ada 116 Bencana Alam
Langkah efisiensi dilakukan menyeluruh di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk di Sekretariat DPRD Kuningan.
Kepala Bidang Anggaran BPKAD Kuningan, Rizki Subagdja, usai rapat bersama DPRD Kuningan, memberikan keterangan kepada media, Rabu 23 April 2025.
Menurut Rizki, awalnya estimasi efisiensi bisa mencapai Rp70 miliar, namun angka akhirnya ditetapkan Rp45 miliar.
"Awalnya estimasi efisiensi bisa mencapai Rp70 miliar. Namun setelah melalui desk evaluasi dengan masing-masing OPD dan mempertimbangkan belanja wajib serta program prioritas 100 hari kerja bupati, angka akhirnya ditetapkan Rp45 miliar," ujar Rizki Subagdja.
BACA JUGA:Kebersihan Lingkungan Kantor jadi Perhatian Wabup Tuti
BACA JUGA:Diduga Lupa Matikan Tungku, Rumah Petani di Cikadu Terbakar
Dari total efisiensi tersebut, sebanyak Rp3,9 miliar berasal dari pemangkasan anggaran di lembaga legislatif.
Saat ditanya apakah pemangkasan menyasar anggaran pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD, Rizki belum memberikan kepastian.
Namun ia memastikan Bupati Kuningan telah menerbitkan surat edaran terkait penyesuaian pokir tersebut. Langkah efisiensi ini, bukan sekadar formalitas.