Ketika kampas sudah mulai menipis atau aus, daya cengkeramnya juga mulai melemah, sehingga kemampuannya akan berkurang dan bahkan bisa saja blong.
Kampas rem yang tipis juga memerlukan tekanan yang lebih ekstra pada tuas rem, yang kemudian membuat sistem pengereman bekerja lebih keras.
BACA JUGA:Kembangkan Potensi Desa, Kelompok Wanita Tani Ini Terus Berinovasi Berkat Pemberdayaan BRI
3. Terdapat Gelembung Udara Pada Sistem Rem
Gelembung udara yang terdapat pada sistem pengereman juga bisa menyebabkan terjadinya rem blong.
Gelembung udara ini bisa saja terbentuk dari proses pergantian atau saat melakukan penambahan cairan rem yang kurang benar.
Udara yang terjebak dalam sistem pengereman dapat mengurangi efektivitas tekanan yang seharusnya diteruskan menuju ke kaliper.
Akibatnya, daya cengkram dari kampas rem akan melemah dan motor sulit untuk diberhentikan.
4. Minyak Rem Habis atau Bocor
Cairan minyak rem ialah sebuah komponen penting dalam sistem pengereman hidrolik pada sepeda motor.
Cairan ini memiliki fungsi untuk menyalurkan tekanan dari tuas atau pedal rem ke kaliper, yang kemudian menekan kampas rem untuk menghentikan putaran roda.
Jika cairan minyak rem ini habis atau bocor, maka tekanan tidak bisa disalurkan dengan baik.
Cairan minyak rem yang habis bisa disebabkan karena kebocoran pada selang atau kaliper.
5. Panas Berlebih Pada Cakram