"Mungkin di waktu yang akan datang saya bisa menjadi seperti Patrick Kluivert dan menjadi pelatih mereka, kita lihat saja nanti," kata Tijjani.
Tijjani juga menegaskan dirinya masih mengikuti perkembangan Timnas Indonesia, terutama pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
"Saya jelas mengikuti timnas Indonesia, meskipun tidak untuk liga domestiknya. Saya menonton setiap pertandingan mereka di kualifikasi Piala Dunia sejauh ini," jelasnya.
Lebih jauh, ia mengaku memiliki harapan pribadi agar Timnas Indonesia bisa terus berkembang dan tampil di Piala Dunia suatu saat nanti.
BACA JUGA:Pinjam KUR BRI Rp100 Juta, Harus Pakai Jaminan? Ini Jawaban Resminya
Bahkan, ia menyebut sebuah mimpi pribadi untuk bisa bertemu dan berhadapan langsung dengan sang adik, Eliano, di ajang Piala Dunia.
"Saya harap mereka akan sukses dan itu menjadi mimpi saya untuk bisa bertemu saudara saya (Eliano) di Piala Dunia," tutupnya.
Pernyataan Tijjani Reijnders memperlihatkan betapa besarnya pengaruh sepak bola Indonesia di mata pemain diaspora.
Meski tidak mungkin membela Garuda di lapangan, rasa hormatnya pada suporter serta harapan untuk suatu saat menjadi pelatih Timnas Indonesia menambah warna baru bagi perjalanan sepak bola Tanah Air.
Bagi publik, ucapan Tijjani bisa menjadi motivasi sekaligus refleksi bahwa dukungan fanatik suporter Indonesia memang diakui dunia.