KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Wakil Bupati (Wabup) Kuningan, Hj Tuti Andriani SH MKn, memberikan bocoran tentang kriteria calon Sekretaris Daerah (Sekda) yang tengah menjalani proses seleksi.
Seperti diketahui, sebanyak 12 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pratama, sedang mengikuti proses seleksi untuk menduduki kursi Sekda Kuningan definitif.
Beberapa nama seperti Wahyu Hidayah yang saat ini merupakan Penjabat (Pj) Sekda Kuningan, ikut ambil bagian dalam proses seleksi ini.
BACA JUGA:Warga Cihideung Hilir 'Tantang' Kepala Desa Gelar Audiensi, Ini yang Dibahas
BACA JUGA:Pemkab Kuningan Bentuk Pokja RTRW, Ditarget Rampung 2026
BACA JUGA:Keterwakilan Perempuan di DPRD Kuningan Bakal 50 Persen, Ditarget Pemilu 2029
Berikut daftar nama calon Sekda Kuningan yang tengah diseleksi:
- Wawan Setiawan, Asisten Pembangunan Setda
- Wahyu Hidayah, Pj Sekda sekaligus Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
- U Kusmana, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
- Deniawan, Kepala DPPKBP3A
- Agus Basuki, Staf Ahli Bupati
- Susi Lusiyanti, Staf Ahli Bidang Sosial
- Budi Alimudin, Kepala DPMD
- Guruh Irawan Zulkarnaen, Kepala Disnaker
- Deni Hamdani, Sekretaris DPRD
- Nurahim, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan
- A. Taufik Rohman, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan
- Diki Saepullah, Direktur RSUD 45
Menurut Tuti Andriani, calon Sekda Kuningan harus memiliki beberapa kriteria agar dalam menjalankan tugas bisa selaras dengan Bupati maupun Wakil Bupati Kuningan.
Dari 12 nama yang ada, Tuti membocorkan siapa diantaranya yang paling cocok untuk menempati posisi Sekda Kuningan definitif.
Selain kapasitas dan kapabilitas, Tuti menyebut ada kriteria penting yang harus dimiliki calon Sekda definitif.
Kriteria tersebut dipaparkan Tuti, usai menyaksikan proses seleksi 12 ASN yang tengah bersaing menjadi Sekda Kuningan terpilih.
"Ke depan kepemimpinan seorang Sekda yang harus sesuai dengan kepemimpinan Bapak Bupati dan saya (Wabup). Tentunya harus seiring sejalan memiliki kapasitas kapabilitas, (dan harus) yang memiliki chemistry,” kata Tuti.
Hubungan yang baik dalam pemerintahan, jelas Tuti, bisa dicontohkan dalam sebuah kehidupan rumah tangga.
Dirinya mencontohkan dalam sebuah keluarga, pasangan suami istri dipastikan memiliki perbedaan yang kerap memicu permasalahan.
"Perbedaan itulah yang harus bisa dikelola, karenanya butuh chemistry," tegas Tuti.