Lebih daripada itu, dari sejauh mana aspek higienitas dan keamanan pangan diterapkan dalam setiap tahap pengolahan.
"Makanan bergizi belum tentu aman dikonsumsi jika tidak diolah dengan benar. Karena itu, para pengelola dapur MBG harus teliti dan disiplin, mulai dari pemilihan bahan baku, pengecekan tanggal kedaluwarsa, penyimpanan, hingga proses memasak dan penyajiannya," ungkap Wahyu.
Ia menambahkan, ketelitian merupakan bentuk tanggung jawab moral sekaligus profesional bagi pengelola dapur MBG.
Pemerintah, sambung Wahyu, sudah menyediakan bahan pangan berkualitas, namun keberhasilan program tetap bergantung pada komitmen para pelaksana di lapangan.
BACA JUGA:Yamaha Dukung Kampanye Keselamatan Berkendara, Sunmori MAXi Ride & Pride Bersama Gubernur Lampung
"Program ini adalah amanah bersama. Dengan memastikan bahan pangan yang digunakan layak dan pengolahan dilakukan sesuai standar kebersihan, kita turut menjaga masa depan generasi muda Kuningan. Mari jalankan tugas ini dengan tanggung jawab, keikhlasan, dan semangat gotong royong,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan.
Wahyu juga mengapresiasi semangat peserta pelatihan yang aktif mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, termasuk pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman mereka terkait keamanan pangan.
Ia berharap seluruh SPPG terus meningkatkan kompetensi dan disiplin kerja agar setiap hidangan yang disajikan benar-benar aman, sehat, dan bergizi.
"Relawan dan pengelola SPPG merupakan garda terdepan pelaksana program MBG. Pemerintah daerah akan terus memberikan pembinaan dan pendampingan agar standar keamanan pangan selalu terjaga," tambahnya.
Sementara itu, Ketua HAKLI Kuningan Harry Sucipta, SKM, menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi bagian dari upaya percepatan sertifikasi SLHS di seluruh SPPG Kabupaten Kuningan.
BACA JUGA:Pesona Kaduela dari Talaga Biru Hingga Sideland, Wisata Outbond Kuningan Makin Populer
BACA JUGA:16 Pria dan Satu Perempuan Masuk Bui, Polisi Sita Sabu 18,85 Gram dan Ribuan Pil Obat Keras
"SLHS menjadi bukti bahwa tempat pengolahan makanan telah memenuhi standar kebersihan dan sanitasi. Melalui pelatihan ini, kami berharap para pengelola dapat semakin memahami pentingnya menjaga kebersihan dan ketertiban dalam setiap proses penyajian,” jelas Harry.
Pelatihan ini mencerminkan komitmen kuat Pemkab Kuningan untuk memastikan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis berjalan secara sehat, aman, dan penuh tanggung jawab.
Melalui kerja sama lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat, setiap hidangan yang tersaji diharapkan menjadi sumber energi sekaligus wujud kasih sayang negara kepada generasi penerus bangsa.