Dua negara lain dengan skor sangat rendah adalah Myanmar (16) serta Afghanistan dan Turkmenistan (17).
Minimnya transparansi serta lemahnya lembaga hukum menjadi alasan utama buruknya skor negara-negara tersebut.
Top 5 Negara Dengan Persepsi Korupsi Tertinggi di Asia (IPK 2024):
- Suriah - skor 12
- Yaman - skor 13
- Korea Utara - skor 15
- Myanmar - skor 16
- Afghanistan & Turkmenistan - skor 17
BACA JUGA:Dewan Pengawas Perumda BPR Kuningan Segera Dilantik, Nono Sujono Tetap Terpilih Meski Sudah Pensiun
Di tengah dua kutub ekstrem tersebut, Indonesia berada dalam kategori negara yang masih “struggling.”
Dengan skor 37, Indonesia dinilai belum mampu melakukan penegakan hukum secara konsisten, terutama terkait akuntabilitas instansi pemerintah dan proses penindakan kasus korupsi.
IPK sendiri mengukur persepsi korupsi di sektor publik berdasarkan penilaian ahli, pelaku bisnis, hingga lembaga internasional. Semakin tinggi skor, semakin rendah tingkat korupsi yang dirasakan di negara tersebut.
IPK kerap dijadikan indikator penting yang mencerminkan kualitas tata kelola negara, stabilitas investasi, hingga kesejahteraan warganya.
BACA JUGA:Persib Beri Kode Bakal Bawa Pulang Ciro Alves ke Bandung?
Laporan IPK 2024 menjadi pengingat bahwa korupsi bukan hanya soal tindakan ilegal, tetapi dampaknya langsung menyentuh pendidikan, pelayanan publik, investasi, hingga kualitas hidup masyarakat.
Negara yang mampu menekan korupsi umumnya menikmati pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan kemajuan sosial yang lebih merata.
Dengan skor 37, Indonesia memiliki pekerjaan besar untuk membangun sistem yang lebih transparan dan bebas intervensi politik.
Pemerintah diharapkan tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga pencegahan yang bersifat sistemik.
BACA JUGA:Bojan Hodak Soroti Federico Barba sebagai Pemain Kunci di Lini Belakang Persib Bandung