Gol Kevin Diks ini tentunya memiliki makna historis yang tak kecil. Sejumlah Jerman juga menyebut gol ini sebagai gol perdana seorang pemain Indonesia di Bundesliga.
Bagi sepak bola Indonesia sendiri, tentunya hal ini merupakan "sejarah" tambahan setelah Diks yang sebelumnya menjadi pemain Indonesia pertama tampil di kasta tertinggi liga Jerman.
Bagi publik Tanah Air, momen ini adalah validasi bahwa talenta berdarah Indonesia mampu bersinar di panggung Eropa papan atas.
Secara jalannya laga, Gladbach membuka skor lewat Philipp Sander (45+2’). Setelah penalti Diks (61’), Tabakovic menambah jadi 3–0 (64’).
BACA JUGA:Ruas Jalan Cipasung–Paninggaran Diperbaiki Tahun Depan
Sementara FC Koln hanya memperkecil lewat Luca Waldschmidt via penalti di masa tambahan waktu. Derby yang panas ini juga diwarnai intervensi VAR pada dua insiden handball di kotak penalti.
Di luar euforia, kemenangan ini memperlihatkan perubahan struktur permainan Gladbach yang terlihat lebih rapi pada transisi bertahan dan lebih tenang mengelola tempo setelah unggul.
Penetapan Diks sebagai penendang penalti utama juga ditegaskan media Jerman usai "drama" siapa algojo di pekan sebelumnya dan akhirnya keputusan ini terbukti tepat di derby.
Dengan tren positif menjelang jeda internasional, Gladbach mendapatkan dorongan kepercayaan diri. Bagi Kevin Diks, gol ini bukan sekadar angka di papan skor, melainkan simbol kebangkitan pribadi dan klub.
BACA JUGA:Pembubaran PDAU Kuningan Ditolak Serikat Pekerja