Menurutnya, kemampuan teknis dapat diasah, tetapi karakter dan mentalitas menentukan sejauh mana seorang pemain mampu berkembang.
“Tanpa disiplin dan mental yang kuat, skill sehebat apa pun akan berhenti di titik tertentu,” tuturnya.
BACA JUGA:Diskusi Bareng 200 Mahasiswa di Kajene Forest, Rokhmat Ardiyan Ajak Kawal Program Pemerintah
BACA JUGA:Ajak Diskusi 200 Mahasiswa, Rokhmat Ardiyan: Mahasiswa Harus Visioner dan Jujur
Mimpi Besar Thony untuk Futsal Indonesia
Dari perjalanan membangun Proton FC, Thony membawa pesan yang sederhana namun mendalam. Ia meyakini bahwa perubahan besar selalu berawal dari langkah kecil yang dilakukan secara konsisten.
“Mulailah dari apa yang kamu yakini. Tidak harus besar dan tidak harus langsung sempurna. Yang terpenting adalah berani memulai dan tidak berhenti,” katanya.
Kini, pandangan Thony terhadap futsal melampaui kepentingan klub semata. Ia berharap ekosistem futsal Indonesia tumbuh dari akar, dengan pembinaan usia dini yang kuat.
Juga liga daerah yang kompetitif, serta tata kelola kompetisi nasional yang lebih profesional.
BACA JUGA:Meski Sudah Cerai, Shandy Aulia dan David Herbowo Tetap Kompak Lakukan Hal Ini
BACA JUGA:Shandy Aulia dan Mantan Suami Tetap Kompak, Co-Parenting Demi Putri Tunggal
“Futsal memiliki potensi besar untuk menciptakan peluang—bagi atlet, pelatih, klub, hingga pelaku usaha. Jika dikelola dengan fondasi yang kuat dan kolaborasi lintas pihak, saya yakin Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional,” pungkasnya. (*)