Belum Ada Kenaikan Tarif, Sopir Elf Pilih Mogok

Belum Ada Kenaikan Tarif, Sopir Elf Pilih Mogok

Sopir Elf memilih mogok beroperasi disebabkan belum adanya kenaikan tarif. (Muhammad Taufik)--

Radarkumingan.com, KUNINGAN- Imbas dari kenaikan harga BBM mulai dirasakan pemilik dan sopir angkutan umum jenis Elf. Ditambah lagi belum ada keputusan pemerintah provinsi terkait penyesuaian tarif angkutan umum yang baru pasca kenaikan, sehingga makin menyulitkan posisi para sopir Elf. 

Pantauan radarkuningan.com di lapangan, sebagai bentuk kekecewaan atas lambannya sikap pemerintah menetukan penyesuaian tarif, para sopir Elf jurusan Kuningan-Cirebon, dan Cirebon-Kuningan-Cikijing memilih mogok beroperasi, Selasa, 6 September 2024. Uniknya. Aksi mogok yang dilakukan para sopir Elf berbeda dengan aksi aksi sebelumnya yang biasanya memarkirkan kendaraannya di sepanjang pinggir jalan. 

BACA JUGA:Kenaikan Harga BBM Mulai Berdampak, Cabai Merah di Pasar Kepuh Kuningan Ikut Naik

Kali ini, para sopir Elf memilih pulang ke garasi dan berhenti beroperasi. Hampir seluruh sopir Elf di jurusan ini sejak pukul 09.00 mengandangkan kendaraannya.  Sebelum jam sembilan, para sopir masih beroperasi dengan alasan kemanusian yakni rasa kasihan kepada masyarakat yang memerlukan angkutan umum.

Udin, salah seorang sopir Elf Bayem rela tidak mendapatkan penghasilan hari ini karena menuntut pemerintah segera menetapkan tarif angkutan yang baru. Sejak diumumkan naik beberapa hari lalu, dia harus kerap bersitegang dengan penumpang yang naik mobilnya karena masih membayar tarif yang lama. 

BACA JUGA:Kenaikan Tarif Angkot di Kuningan Bersifat Sementara, Sopir Berharap Naik Rp2000

Menurut Udin, tarif lama dari Cirebon ke Kuningan sebesar Rp12.000. Dan tarif itu masih berlaku hingga hari ini. Saat penumpang diminta menambah pembayaran 2.000, penumpang banyak yang tidak mau. 

"Saya beberapa hari ini sering ribut dengan penumpang. Soalnya mereka enggan menambah pembayaran. Padahal kan harga BBM sudah naik. Idealnya, tarif Kuningan-Cirebon naik menjadi Rp15 ribu per orang. Kami berharap secepatnya pihak terkait membahas kenaikan tarif Elf," pinta Udin di garasi Bayem, yang ada di Desa Cibentang, Kecamatan Kramatmulya, Selasa, 6 September 2024.

BACA JUGA:Gerindra-PKB Kuningan Tak Jadi Deklarasi Koalisi, Tunggu Keputusan DPP

Heri, sopir Elf lainnya menuturkan jika biaya operasional kendaraannya mengalami pembengkakan yang menguras kantong. Jika sebelum kenaikan, dalam sehari dia mengeluarkan uang sebesar Rp180 ribu untuk membeli solar, sekarang naik cukup besar. 

Dia merinci, dalam satu hari untuk biaya solar pasca kenaikan harga BBM mencapai Rp280 ribu atau naik Rp100.000. itu belum ternasuk setoran ke pemilik Elf yang juga mengalami kenaikan. Harga spart part yang harus dibeli juga ikut naik. Sehingga uang yang dibawa pulang ke rumah juga tinggal sedikit. Antara 30 ribu sampai 70 ribu per harinya.

BACA JUGA:Tarif Angkot Jangan Naik Seribu, Tapi Dua Ribu

"Yang berat itu biaya solar. Sekarang harus keluar 280 ribu, sementara tarif belum naik. Inginnya sih malam ini sudah ada pengumuman kenaikan tarif agar besok sudah bisa kembali naik. Teman teman juga setuju kalau tidak beroperasi dulu sebelum ada kenaikan tarif," ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: