Bupati Kuningan Tutup Sementara Dapur MBG, Uji Laboratorium Keluar Satu Minggu
Bupati Kuningan, Dr H Dian Rachmat Yanuar menjenguk pelajar yang masih menjalani perawatan akibat dugaan keracunan masal.-Andre Mahardika-Radar Kuningan
Namun begitu, dirinya menduga para siswa diduga mengalami keracunan makanan berdasarkan sakit yang dialami menunjukkan gejala yang sama.
"Karena ini keluhannya sama dan diduga semuanya memakan menu MBG yang kemarin. Menunya ayam kecap, tahu tempe, sayur dan buah anggur. Kebanyakan setelah memakan itu, malamnya mereka merasa perutnya tidak enak, diare dan pusing dan lemas," ucap Hj Nanay.
Dijelaskannya, saat ini Tim Inafis sudah mengambil beberapa sampel untuk dilakukan uji laboratorium.
Untuk kepastian penyebab keracunan, bakal diketahui setelah uji laboratorium keluar sekitar satu pekan kedepan.
BACA JUGA:Puluhan Siswa SMAN 1 Luragung Diduga Keracunan, Satgas MBG Lakukan Ini
"Kita nunggu hasil pemeriksaan satu minggu, kita juga belum bisa memastikan apakah itu dari MBG. Kita nunggu hasil dari pemeriksaan lab," paparnya.
Hingga Jumat siang 3 Oktober 2025, jumlah siswa SMAN 1 Luragung yang masih menjalani perawatan akibat keracunan tersebut, tersisa 9 siswa.
Di Puskesmas Luragung, 4 siswa masih menjalani perawatan, sementara yang 5 orang dirawat di Rumah Sakit Kuningan Medical Center (RS KMC).
"Karena memang kondisinya lemah, sisanya kita observasi. Ketika keadaan umumnya sudah membaik, itu diizinkan pulang. Tapi ada 5 lagi yang dirawat di Rumah Sakit KMC," ungkap Hj Nanay.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
