Kades Gunungaci Potong Tunjangan Perangkat dan BLT, Hasil Korupsi Dipakai Judol

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Kepala Desa (Kades) Gunungaci (SE) dan Kaur Keuangan (DA), tega potong tunjangan perangkat dan Bantuan Langsung Tunai (BLT), untuk kepentingan pribadi.

Uang hasil korupsi dari dana desa itu, diduga digunakan untuk judi online atau Judol.

Keduanya kini sudah ditetapkan sebagai tersangka korupsi dana desa oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kuningan.

Dari hasil penyelidikan pihak Kejari Kuningan, dana desa yang dikorupsi oleh Kades Gunungaci dan Kaur Keuangan, berjumlah Rp182.062.000.

Penetapan status kedua tersangka ini dilakukan setelah penyidik menemukan bukti permulaan yang cukup, sesuai dengan ketentuan Pasal 184 KUHAP ayat (1) juncto Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014.‎‎

BACA JUGA:'Tilep' Dana Desa 182 Juta, Kades dan Kaur Keuangan Ditangkap Kejari Kuningan

BACA JUGA:Mahasiswa Uniku Tampilkan Teater Jalanan di Karnaval Budaya, Ini Pesan yang Ingin Disampaikan

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kuningan, Ikhwanul Ridwan Saragih, melalui Kepala Seksi Intelijen Brian Kukuh Mediarto, menjelaskan bahwa modus yang dilakukan kedua tersangka terbilang tega dan merugikan rekan kerja sendiri.‎‎

Uang tunjangan untuk perangkat desa dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) yang seharusnya diterima masyarakat, disikat oleh keduanya.

"Mereka memotong tunjangan kinerja para perangkat desa serta memotong sebagian dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa yang seharusnya diterima masyarakat," ungkap Brian.

Kasus ini terjadi Desa Gunungaci, Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan. Dana Desa yang dikorupsi merupakan Tahun Anggaran 2021 hingga 2024.

Kepala Kejaksaan Negeri Kuningan, Ikhwanul Ridwan Saragih SH menerangkan pihaknya telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus tersebut.

BACA JUGA:Rumah 2 Lantai Terbakar di Kawasan Pegunungan, Damkar Kuningan Kesulitan Jangkau Lokasi

BACA JUGA:ASN Kuningan Torehkan Pretasi di Tingkat Provinsi

Sumber: