Warga Desa Walaharcageur ‎Hidup Tanpa Penerangan Listrik, Rumah Terancam Roboh

‎KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Warga Desa Walaharcageur, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, hidup tanpa penerangan listrik sejak 2 tahun terakhir.

Semenjak ditinggal kepala keluarga, kehidupan keluarga tersebut hidup dalam keterbatasan. Kondisi rumah pun terancam roboh.

Adalah Ita Rosita (50) kini hidup bersama anaknya bernama Aep Saepudin (14), menjalani kehidupan dengan kondisi seadanya.

‎Kondisi tersebut berlangsung ketika sang suami dan ayah dari Aep, meninggal dunia sampai tidak mampu membayar tagihan listrik.

‎Menurut Ita Rosita, semenjak suaminya meninggal dunia, dirinya tidak mampu lagi membayar tagihan listrik.

BACA JUGA:Kepala BPKAD Kuningan: Pinjaman BJB Jadi Langkah Strategis Atasi Kewajiban dan Dorong Pembangunan

BACA JUGA:Pemkab Kuningan Raih Pinjaman Rp74 Miliar dari Bank BJB, Bupati Dian: untuk Dorong Pembangunan Daerah

‎"Sudah lama, lampu tidak ada karena tidak ada sikringnya. Listrik tidak dicabut namun tidak ada skringnya. Selama ini tidak bayar listrik semenjak bapak (suami) meninggal 2 tahun yang lalu," ungkap Ita dengan terbata-bata, Kamis, 16 Oktober 2025.

‎‎Tak hanya hidup tanpa penerangan, keselamatan mereka berdua terancam dengan kondisi bangunan yang bisa saja roboh sewaktu-waktu. 

‎‎Tidur berdua hanya beralaskan kasur lantai yang sudah bolong di beberapa bagian. Tidak hanya itu, banyaknya barang tidak terawat menimbulkan aroma mengganggu.

‎‎Dari pantauan langsung, rumah tersebut tidak memiliki toilet, namun beberapa ember berisi air bersih, terkumpul di tengah ruangan yang bisa digunakan sekedar buang air kecil ataupun memasak air minum. 

‎‎"Untuk minum masak air digodog," ucapnya kaku.

‎BACA JUGA:Belum Sempat Melatih, Frank van Kempen Ikut Dipecat PSSI

BACA JUGA:Bupati Kuningan Akui Keuangan Daerah Tidak Sehat, Ini Langkah yang Bakal Dilakukan

Sumber: