Mendikdasmen Kunjungi SLBN Taruna Mandiri, Wujudkan Pendidikan Inklusif
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed melakukan kunjungan kerja ke SLBN Taruna Mandiri Kabupaten Kuningan pada Sabtu 20 Desember 2025. --
Pihaknya menyayangkan, masih ada pandangan di masyarakat yang beranggapan anak berkebutuhan khusus sebagai beban, bahkan dikaitkan dengan hal diluar nalar, mistis. Pihaknya dengan tegas akan meluruskan stigma ini.
BACA JUGA:DPRD Kuningan Sidak Arboretum Puspita Cipta Group, Begini Hasilnya
BACA JUGA:Proton FC Juara Elit Pratama U-19 Jawa Barat 2025, Dominasi Futsal Muda Kuningan
“Ini persoalan teologis dan sosial yang harus diluruskan. Semua anak lahir sempurna dengan kelebihan masing-masing,” tegasnya.
Sebagai jalan keluar jangka menengah, Kementerian menyiapkan pelatihan guru pendamping bagi anak berkebutuhan khusus, meningkatkan sdm guru yang sudah ada. Pendampingan dihitung sebagai bagian dari jam mengajar, bukan beban tambahan.
Skema ini diharapkan menutup kekurangan tenaga tanpa menunggu rekrutmen baru, meski tantangan efisiensi anggaran masih membayangi hingga 2026.
Di tengah kebijakan nasional itu, SLBN Taruna Mandiri menjadi contoh inspirasi di daerah. Kepala sekolahnya, Kokoy Kurnaeti, S.Pd., M.Pd., menyambut kunjungan menteri dengan catatan panjang. Sekolah ini berdiri sejak 2008. Hampir 18 tahun, fasilitas berjalan apa adanya.
BACA JUGA:Direktur RS Permata Kuningan Raih Penghargaan Person of The Year 2025, Inovator Pelayanan Kesehatan
BACA JUGA:Direktur RS Permata Kuningan Raih Penghargaan Person of The Year 2025, Inovator Pelayanan Kesehatan
“Revitalisasi ini sangat kami butuhkan,” ujar Kokoy. Dana 2025 dialokasikan untuk ruang kelas, UKS, ruang administrasi, ruang guru, ruang vokasi, hingga gedung serbaguna. Fokus utama ada pada penguatan vokasi, bekal penting bagi siswa agar tidak berhenti di ijazah.
Kepada Menteri, Siswa menunjukan kemampuan hasil pendidikan vokasi. Mereka mampu membuat batik, keahlian reparasi elektronik, membuat perlengkapan rumah, menjadi produk bernilai ekonomis.
SLBN Taruna Mandiri menaungi 269 siswa dari jenjang TKLB hingga SMA LB. Yang membedakan, sekolah ini mengembangkan SMA semi-SMK, membuka jalur vokasi agar lulusan bisa masuk dunia usaha atau instansi. Produk batik khas “Kuning Ciremai” yang dipamerkan kepada Menteri menjadi bukti pendekatan itu bukan sekadar konsep.
Prestasi Kokoy sendiri menambah sorotan. Ia baru saja meraih Juara 2 Nasional Anugerah GTK Hebat 2025 kategori Kepala SLB Dedikatif, membawa nama Kuningan ke panggung nasional.
BACA JUGA:Adelya Puspita Azzahra Ardiyan Dianugerahi Person of The Year 2025, Pengusaha Muda Wanita Inspiratif
BACA JUGA:Bermain Bola saat Hujan, Anak 7 Tahun Hanyut Terbawa Arus
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
