Derita Berantai Korban Gunung Merapi 1961, Tewas 5 Orang, di Tanah Sebarang, 29 Meninggal Akibat Malaria
Derita korban letusan Gunung Merapi tahun 1961 yang harus pindah ke tanah transmigrasi. Foto hanya ilustrasi. -BPPTKG-radarkuningan.com
BACA JUGA:Jangan Diberi Obat Manusia! Berikut 5 Cara Alami Mengobati Mata Kucing Belekan
Walau menderita, banyak transmigran dari Dusun Gimbal ini tetap bertahan. Tetapi ada 34 kekuarga yang meninggalkan Way Jepara, yang sekarang masuk wilayah Lampung Timur. Mereka kembali ke lereng Gunung Merapi.
Hanya, Dusun Gimbal telah dikosongkan, mereka pun harus membangun dukuh baru. Namanya Dukuh Sumberejo. Lokasinya di tepi Sungai Bebeng. Masih termasuk wilayah Desa Kaliurang.
Peristiwa, tanah seberang tidak lebih menarik, dibanding tetap tinggal di lereng Merapi, menyadarkan banyak orang.
Ternyata, walau diancam erupsi, tinggal di lereng Merapi tidak lebih berbahaya daripada tinggal di tempat lainnya. Warga pun belajar jika bencana bisa terjadi di mana saja, dan kapan saja.
BACA JUGA:5 Penyebab Mata Kucing Belekan, Harus Diketahui Untuk Pengobatan Lebih Lanjut!
Ternyata, Merapi merupakan kenyataan hidup yang harus diterima. Bencana erupsi tidak semata sebagai musibah, tetapi juga berkah yang menghidupi.
Gunung Merapi memang mengancam bahkan berpotensi merusak. Tapi gunung ini juga memberikan sumber daya yang bisa memutar ekonomi warga setempat.
Bukan itu saja, Merapi telah menjadi sandaran hidup bagi jutaan penduduk. Mereka bisa menjual pesona keindahan dan keasrian alam Merapi.
Juga dari mata airnya, memanen kesuburan tanahnya. Bahkan ada yang congkak mengeruk pasir dan batunya.
BACA JUGA:Bank Mandiri Buka Lowongan Kerja, Pahami Syarat dan Ketentuannya di Sini
Seperti yang diungkap pakar geomorfologi terapan Fakultas Geografi UGM, Prof Sutikno. Dia membuat tulisan berjudul “Kerajaan Merapi: Sumberdaya Alam dan Daya Dukungnya”.
Artikel yang ditulis tahun 2007 ini, menghitung sebaran wilayah Merapi mencakup luas 212.438,74 hektar. Kawasan itu dibatasi alur-alur sungai.
Bahkan, batas wilayah disusun berdasarkan persebaran material Merapi. Persebaran sekitar tubuh gunung ataupun lahar yang dibawa melalui alur-alur sungai itu. Itulah sumber kekayaan Merapi.
Nah itulah kenyataan Gunung Merapi dan warga yang tinggal di lereng-lerengnya. Merapi memang mengancam, tapi tanah seberang tidak lebih menjanjikan. Belajar dari kasus para transmigran di Way Jepara, Lampung. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
